Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Dorong Cak Imin Jadi Ketua Timses Jokowi-Ma'ruf Amin

Kompas.com - 11/08/2018, 16:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendorong Koalisi Indonesia Kerja menunjuk Muhaimin Iskandar sebagai ketua tim pemenangan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019.

"Iya memang betul. Kami mendorong Cak Imin untuk menjadi ketua tim sukses Jokowi-Ma'ruf," ujar Koordinator Bidang Hukum DPP PKB Razman Arif Nasution saat dijumpai di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018).

Razman berharap koalisi jangan menunjuk Puan Maharani sebagai ketua tim sukses. Sebab, pada Pemilihan Presiden 2014 yang lalu, kader PDI Perjuangan yang menjadi ketua tim pemenangan.

"Saya berharap ketua tim pemenangan itu bukan Puan Maharani. Dulu kan sudah Tjahjo Kumolo. Ya, gantian dululah," ujar Razman.

Baca juga: Saat Cak Imin Plesetkan JOIN...

Saat ditanya soal sosok Jusuf Kalla yang juga sempat diberitakan akan dijadikan ketua tim pemenangan, Razman yakin, Kalla tidak bersedia atas alasan kondisi kesehatan.

PKB memiliki sejumlah alasan mengapa Muhaimin cocok menjadi ketua tim pemenangan.

Pertama, pria yang akrab disapa Cak Imin itu sudah mengalah untuk tidak menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi.

Baca juga: Ciuman Cak Imin untuk Maruf Amin dan JOIN yang Tetap Eksis

Padahal, Cak Imin sudah mengkampanyekan Jokowi lewat pendirian posko Join.

Kedua, Razman mengklaim, suara PKB berjumlah 11 juta. Oleh sebab itu, Cak Imin dinilai mampu mengharmonisasikan pendukung dalam jumlah besar.

Ketiga, Razman berpendapat, isu yang saat ini mengemuka adalah persatuan di tengah keterbelahan di masyarakat.

Baca juga: Di Tim Kampanye Jokowi, PSI Ingin Diberi Tugas Gaet Pemilih Milenial

Oleh sebab itu, dibutuhkan sosok yang merangkul semua pihak. Terutama yang berasal dari kelompok agama.

"Maka, kalau dimajukan Cak Imin sebagai ketua tim pemenangan, saya yakin dan percaya apa yang saya katakan mudah mengalahkan Prabowo-Sandiaga itu adalah terwujud," lanjut Razman.

Kompas TV Joko Widodo kembali memberikan alasannya memilih Ma'ruf Amin menjadi pasangannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com