Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Masih Buka Pintu untuk Demokrat Gabung Koalisi Prabowo-Sandiaga

Kompas.com - 10/08/2018, 10:45 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, partainya masih membuka pintu bagi Partai Demokrat untuk bergabung dalam koalisi pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

"Kalau Demokrat kami tak menutup pintu. Kami sampai sekarang terus berkomunikasi dan kami selalu membuka koalisi ini pada Demokrat," kata Edhy saat ditemui di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/8/2018).

Ia menyinggung upaya Prabowo mengajak Demokrat bergabung dalam koalisi. Pada Kamis kemarin, Prabowo dua kali menemui Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman SBY di Kuningan, Jakarta.

Baca juga: Deja Vu 2014, Demokrat Pilih Jokowi atau Prabowo?

Hal itu, menurut Edhy, menunjukan keseriuan Prabowo mengajak SBY berkoalisi.

Ia menyatakan, Gerindra, PKS, dan PAN memang harus memutuskan sosok cawapres pendamping Prabowo dengan cepat semalam.

Koalisi sepakat memilih Sandiaga Uno.

"Sekali lagi kalau hanya masalah wakil presiden kami tetap harus jalan. Waktu tinggal sehari rakyat menunggu. Sekali lagi tidak mengurangi rasa hormat kami pada Demokrat, dengan semangat yang sudah dibangun bersama, kami tidak akan menutup pintu untuk Demokrat," lanjut dia.

Baca juga: Demokrat Ungkap Dua Alasan Tolak Sandiaga Uno Jadi Cawapres Prabowo

Demokrat tengah menggelar rapat Majelis Tinggi untuk memutuskan arah koalisi setelah dua pasangan sudah mendeklarasikan sebagai capres-cawapres.

Pasangan Prabowo-Sandiaga akan mendaftar ke KPU seusai shalat Jumat. Sementara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sudah resmi mendaftar.

Kompas TV Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mendeklarasikan diri untuk maju ke kancah Pemilihan Presiden 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com