Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima Mutasi 38 Perwira TNI

Kompas.com - 04/08/2018, 06:01 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menetapkan mutasi jabatan 31 perwira tinggi (Pati) di TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).

Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/745/VII/2018, tanggal 31 Juli 2018 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia, ditetapkan mutasi jabatan 20 Pati TNI AD, 15 Pati TNI AL dan tiga Pati di jajaran TNI AU.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Sabrar Fadhilah ditunjuk sebagai Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan, Sumatera Utara.

Sabrar menggantikan Mayjen Ibnu Triwidodo yang menjabat Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI.

Sementara itu, jabatan Kapuspen Mabes TNI diisi oleh Brigjen TNI Santos Gunawan Matondang.

Sebelumnya Santos merupakan Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI.

Penggantian Jabatan Panglima juga terjadi di Kodam Iskandar Muda, Aceh.

Mayjen Teguh Arief Indratmoko menjabat sebagai Pangdam Iskandar Muda menggantikan Mayjen Abdul Hafil Fuddin.

Seperti dikutip dari keterangan Mabes TNI, Kamis (2/8/2018), mutasi jabatan tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier Perwira Tinggi, guna mengoptimalkan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis.

Berikut daftar mutasi dan promosi jabatan 38 Pati TNI:

TNI AD

1. Mayjen TNI Ibnu Triwidodo, S.I.P. dari Pangdam I/BB menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI

2. Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah dari Kapuspen TNI menjadi Pangdam I/BB

3. Brigjen TNI Santos Gunawan Matondang, S.I.P., M.M., M.Tr.(Han) dari Pa Sahli Tk. III Bid. Sosbudkum HAM dan Narkoba Panglima TNI menjadi Kapuspen TNI

4. Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, S.H., S.I.P., M.H. dari Pangdam IM menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Intekmil dan Siber Panglima TNI

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com