Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusuf Supendi, dari Pendiri PKS hingga jadi Caleg PDI-P

Kompas.com - 03/08/2018, 10:35 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi senior Yusuf Supendi tutup usia. Ia meninggal dunia pada Jumat (3/8/2018) pagi, tepatnya pukul 06.00 WIB.

Yusuf merupakan pendiri Partai Keadilan yang merupakan cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Yusuf juga pernah menjadi menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dari Fraksi PKS.

Namun, pada 2010, Yusuf dipecat dari PKS. Saat itu dia menjabat sebagai wakil ketua Dewan Syariah PKS.

Dalam bukunya yang berjudul Yusuf Supendi Menggugat Elite PKS, ia mengaku dipecat karena dituduh mengganggu istri orang dan menyelewengkan dana sumbangan.

Baca juga: Pendiri PKS Yusuf Supendi Meninggal Dunia

Yusuf membantah tuduhan itu dan menggugat PKS ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, gugatannya ditolak oleh majelis hakim.

Jelang Pemilu 2019, Yusuf memutuskan untuk pindah perahu. Ia menjadi calon anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Yusuf mencalonkan diri di daerah pemilihan V Jawa Barat yang meliputi kabupaten Bogor.

Namun, belum sempat ditetapkan oleh KPU sebagai caleg, Yusuf sudah terlanjur tutup usia.

Baca juga: PDI-P: Yusuf Supendi Sempat Kelelahan..

Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno mengatakan, Yusuf sempat kelelahan lantaran mengikuti berbagai persiapan dan pelatihan sebagai bakal caleg PDI-P.

Persiapan dan pelatihan sebagai bakal caleg PDI-P terdiri dari beberapa rangkaian acara dan dimulai sejak beberapa hari yang lalu.

"Kami sungguh ikut berduka dan turut sepenanggungan dengan keluarga besar yang ditinggalkan," katanya.

Baca juga: Berduka Atas Wafatnya Yusuf Supendi, Ini Instruksi Megawati ke Kadernya

Berikut profil lengkap Yusuf Supendi seperti dikutip dari Litbang Kompas:

Nama Lengkap: Yusuf Supendi

Tempat, Tanggal Lahir: Bogor, Jawa Barat, 15 Mei 1958

Agama: Islam

Jabatan: Anggota DPR RI (2004-2009)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com