Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY-Salim Segaf Nostalgia Kedekatan Demokrat dan PKS pada Pemilu 2014

Kompas.com - 31/07/2018, 06:06 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, melakukan pertemuan empat mata untuk membahas koalisi dalam Pilpres 2019, sekaligus bernostalgia.

"Kami bernostalgia, memang tidak mudah memimpin Indonesia, negara yang sedang melakukan transformasi, yang memiliki keragaman, baik dalam identitas maupun dalam kepentingan dan harapan," ujar SBY saat konferensi pers, di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018).

Jauh sebelum penjajakan politik antara Demokrat dengan PKS berlangsung untuk pilpres mendatang, hubungan antarkedua partai dikatakan SBY sudah dekat.

"Dulu pas saya maju presiden, PKS adalah partai pertama yang bergabung dalam koalisi dan diulang pada Pilpres 2009," ujar SBY.

Baca juga: PKS Bangga SBY Deklarasikan Prabowo Jadi Capres 2019

"Alhamdulilah dikabulkan karena mendapatkan amanah (menang pilpres), kemudian saya memimpin Indonesia dan bersama-sama dengan sahabat saya, PKS, dalam pemerintahan dan juga parlemen," tambahnya.

Salim termasuk salah satu orang yang berada berada dalam pemerintahan yang dipimpin SBY selama 10 tahun. Selama itu pula, Salim menjabat sebagai Menteri Sosial dalam kabinet SBY.

Salim mengungkapkan bahwa nostalgia tersebut menyadarkannya terhadap banyaknya kesamaan antara kedua partai tersebut. Kesamaan visi-misi dan pandangan yang nantinya berguna untuk memperkuat koalisi.

Baca juga: Bertemu SBY, Elite PKS Prihatin Kondisi Sosial Ekonomi di Pemerintahan Jokowi

"Jadi saya merasakan suatu ikatan batin yg sangat kuat dan banyak hal sudah kita bicarakan. Insya Allah koalisi ini akan semakin kuat dan solid," ujar Salim dalam kesempatan yang sama.

Pertemuan petinggi PKS-Demokrat digelar di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan. Pertemuan dihadiri oleh beberapa tokoh kedua partai diantaranya, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan dan Presiden PKS Sohibul Iman.

Pertemuan tersebut merupakan lanjutan dari penjajakan politik untuk mempererat koalisi partai-partai pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.


Kompas TV Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menemui petinggi PKS untuk membahas koalisi Pilpres 2019, Senin (30/7).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com