Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudirman Said: Memprihatinkan, Riza Chalid yang Dicari Muncul di "Home Base" Jaksa Agung

Kompas.com - 20/07/2018, 13:54 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyayangkan proses hukum yang berkaitan dengan kasus 'papa minta saham' menguap begitu saja tanpa kejelasan.

“Lebih memprihatinkan lagi, orang yang dicari muncul di tengah elit politik, pejabat resmi puncak di pemerintahan. Bahkan dalam satu perhelatan yang diselenggarakan di home base politiknya Jaksa Agung kita," kata Sudirman kepada Kompas.com, Jumat (20/7/2018).

Orang yang dimaksud Sudirman adalah pengusaha minyak Riza Chalid. Pada akhir 2015 lalu, Riza sempat dicari-cari keberadaanya oleh Kejaksaan Agung karena diduga meminta saham Freeport kepada Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

Baca juga: Riza Chalid Hadiri Kuliah Umum, Sudirman Ingatkan Jokowi Hati-Hati

Bahkan, Riza bersama Ketua DPR saat itu, Setya Novanto, diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat meminta saham.

Hal ini diketahui dari rekaman percakapan antara Novanto, Riza dan Maroef yang direkam sendiri oleh Maroef. Rekaman itu dilaporkan oleh Sudirman Said yang saat itu masih menjabat Menteri ESDM ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menyambangi Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/6/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said menyambangi Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/6/2018).

 

Sudirman pun heran bagaimana bisa Riza Chalid muncul di acara kuliah umum Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Apalagi, acara itu digelar Partai Nasdem, partai yang merupakan tempat Jaksa Agung HM Prasetyo pernah bernaung.

Baca juga: Kejaksaan Sudah Tidak Buru Riza Chalid Terkait Kasus Papa Minta Saham

"Padahal waktu kasus 'papa minta saham' mencuat, Kejaksaan Agung begitu semangat mencari yang bersangkutan. Begitupun Presiden dengan kencang memerintahkan Kapolri untuk memburu yang bersangkutan," kata dia.

Sudirman mengatakan, sebenarnya kasus Papa Minta Saham adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk membersihkan para pemburu rente kelas tinggi, yang selama puluhan tahun terus membebani ekonomi negara.

"Itulah yang menyebabkan saya amat bersemangat menempuh proses ke MKD pada waktu itu. Dengan harapan, dari sisi penegakan hukum mendapatkan respon dari instansi terkait," tambahnya.

 

Penyelidikan selesai

Foto kehadiran Riza di acara kuliah umum Jokowi yang digelar Nasdem sebelumnya viral dan ramai dibincangkan warganet.

Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari membenarkan bahwa pria dengan kumis tebal yang fotonya viral di medsos itu adalah Riza Chalid. Menurut dia, Riza hadir sebagai tamu yang diundang langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Baca juga: Politisi Nasdem Jelaskan soal Kehadiran Riza Chalid di Kuliah Umum Jokowi

Taufik mengatakan, acara ABN Nasdem tersebut digelar bertepatan dengan ulang tahun Surya Paloh ke-67. Oleh karena itu, Paloh turut mengundang rekan-rekannya sesama pengusaha untuk hadir.

"Pak Riza Chalid datang sama seperti undangan lainnya. Ada banyak pengusaha juga yang jadi kawan Pak Surya juga hadir," kata dia.

Sementara itu, Jaksa Agung yang juga mantan politisi Nasdem HM Prasetyo menyatakan, pihaknya tidak lagi memburu Riza Chalid.

Baca juga: Nasdem Targetkan Masuk 3 Besar dan Raih Lebih dari 100 Kursi DPR

Alasannya, penyelidikan kasus yang dikenal dengan istilah "Papa Minta Saham" tersebut tidak dilanjutkan.

"Bagi kita secara hukum kasus yang berkaitan dengan Freeport yang kamu sebutkan itu (rekaman yang dikenal dengan Papa Minta Saham), sudah selesai," kata Jaksa Agung HM Prasetyo di Jakarta, Kamis (19/7/2018), seperti dikutip Antara.

Saat ditanya soal Riza Chalid yang menghadiri acara Akademi Bela Negara Partai Nasdem, ia menegaskan, soal itu bukan urusannya.

"Silakan urusan dia, kok nanya ke saya, saya sendiri juga hadir di situ," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com