Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riza Chalid Hadiri Kuliah Umum, Sudirman Ingatkan Jokowi Hati-Hati

Kompas.com - 20/07/2018, 08:15 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyayangkan kehadiran pengusaha minyak Riza Chalid pada acara kuliah umum Presiden Joko Widodo di Akademi Bela Negara Partai Nasdem, beberapa waktu lalu.

"Akan baik kalau pejabat publik puncak berhati-hati menyeleksi orang orang di sekelilingnya. Karena ada pepatah 'kita adalah siapa di sekitar kita'," kata Sudirman kepada Kompas.com, Jumat (20/7/2018).

Bagi Sudirman Said, Riza Chalid adalah orang yang bermasalah secara hukum karena pernah terseret kasus 'papa minta saham'. Kasus itu terjadi pada 2015 lalu, saat Sudirman Said yang masih menjabat menteri ESDM melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Dalam rekaman sebagai alat bukti yang turut dilaporkan, Riza bersama Novanto diduga berupaya meminta saham Freeport kepada Presiden Direktur PT Freeport Indonesia saat itu, Maroef Sjamsoeddin.

Bahkan keduanya diduga mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla saat berupaya meminta saham tersebut. Kejaksaan Agung mencium ada upaya pemufakatan jahat dalam kasus ini.

Baca jugaKejaksaan Sudah Tidak Buru Riza Chalid Terkait Kasus Papa Minta Saham

Namun, Riza Chalid tidak pernah memenuhi panggilan Kejagung. Bahkan, Kejagung tidak mengetahui dimana keberadaan Riza saat itu.

"Bila kepada publik dipaparkan secara telanjang kedekatan pemimpin politik dengan orang-orang bermasalah, maka kepercayaan kepada lembaga politik dan pemimpin politik akan semakin turun," kata Sudirman.

Menurut Sudirman, harusnya orang-orang di sekitar Jokowi bisa menjaga agar kepala negara tidak bersinggungan dengan orang-orang yang bermasalah.

"Membersihkan lingkungan dari nama-nama bermasalah adalah bagian dari sensitifitas etika pemimpin politik. Saya khawatir dari sisi itu, politik nasional sedang mengalami degradasi tata nilai yang terus menggerus kepercayaan masyarakat pada kepemimpinan nasional," kata dia.

Foto kehadiran Riza di acara kuliah umum Jokowi yang digelar Nasdem sebelumnya viral dan ramai dibincangkan warganet.

Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari membenarkan bahwa pria dengan kumis tebal yang fotonya viral di medsos itu adalah Riza Chalid. Menurut dia, Riza hadir sebagai tamu yang diundang langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Baca jugaPolitisi Nasdem Jelaskan soal Kehadiran Riza Chalid di Kuliah Umum Jokowi

Riza mengatakan, acara ABN Nasdem tersebut digelar bertepatan dengan ulang tahun Surya Paloh ke-67. Oleh karena itu, Paloh turut mengundang rekan-rekannya sesama pengusaha untuk hadir.

Pak Riza Chalid datang sama seperti undangan lainnya. Ada banyak pengusaha juga yang jadi kawan Pak Surya juga hadir," kata dia.

Sementara itu, Jaksa Agung yang juga mantan politisi Nasdem HM Prasetyo menyatakan, pihaknya tidak lagi memburu Riza Chalid. Alasannya, penyelidikan kasus yang dikenal dengan istilah "Papa Minta Saham" tersebut tidak dilanjutkan.

"Bagi kita secara hukum kasus yang berkaitan dengan Freeport yang kamu sebutkan itu (rekaman yang dikenal dengan Papa Minta Saham), sudah selesai," kata Jaksa Agung HM Prasetyo di Jakarta, Kamis (19/7/2018), seperti dikutip Antara.

Saat ditanya soal Riza Chalid yang menghadiri acara Akademi Bela Negara Partai Nasdem, ia menegaskan, soal itu bukan urusannya. "Silakan urusan dia, kok nanya ke saya, saya sendiri juga hadir di situ," tegasnya.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menghadiri acara kuliah umum angkatan kedua, pendidikan akademi bela negara Nasdem di Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com