Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Pemungutan Suara Ulang, KPU Akan Tingkatkan Pelatihan KPPS Pemilu 2019

Kompas.com - 14/07/2018, 07:29 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengungkapkan, pihaknya menyoroti pemungutan suara ulang di 69 tempat pemungutan suara (TPS) dalam Pilkada 2018 kemarin.

Meskipun jumlahnya kecil, Arief menilai temuan ini akan menjadi bahan evaluasi bagi KPU untuk menekan potensi pemungutan suara ulang di Pemilu 2019.

Misalnya, KPU berencana meningkatkan pelatihan terhadap Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS). 

"Ke depan, tentu pelatihan dan bimtek (bimbingan teknis) pada pemilih dan penyelenggara harus bisa ditingkatkan dan diberikan pemahaman yang baik," ujar Arief, di gedung KPU, Jakarta, Jumat (13/7/2018).

Baca juga: Pilkada Sultra, Bawaslu Rekomendasikan 32 TPS di Sulawesi Tenggara Gelar Pencoblosan Ulang

Sebab, pemungutan suara ulang bisa terjadi salah satunya akibat pemilih yang menggunakan hak pilihnya lebih dari sekali dan luput dari petugas KPPS.

"Misalnya, dia menggunakan hak pilih lebih dari sekali. Ini karena ada, mohon maaf nih, ada orang yang nakal juga. Kebetulan juga KPU-nya kurang teliti sehingga dia bisa gunakan hak pilih lebih dari sekali," ujar Arief.

Namun, KPU juga dihadapkan pada persoalan anggaran untuk membina petugas KPPS. Ia mengatakan, anggaran KPU hanya mampu mendukung pelatihan hanya untuk 2 orang petugas KPPS.

Padahal, petugas KPPS biasanya terdiri dari 7 orang. Sehingga, petugas KPPS lainnya hanya mendapatkan transfer informasi dari petugas yang telah dilatih.

"Padahal, kalau mau ideal, 7 orang harus dilatih. Tapi, bayangkan 7 orang dikali 801.000 lebih TPS di (Pemilu) 2019. Itu kan bukan uang yang kecil," kata dia.

Baca juga: Bawaslu Rekomendasikan 23 TPS di NTT Gelar Pencoblosan Ulang

KPU, kata dia, akan mengandalkan buku panduan yang nantinya bisa dipelajari petugas KPPS. Hal itu menjadi jalur alternatif menyikapi keterbatasan anggaran serta menghindari pemungutan suara ulang.

Kompas TV KPUD DKI Jakarta Gelar Coblos Ulang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com