Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Prabowo, Gatot dan Anies, Jadi Lawan Tangguh Jokowi di Pilpres 2019

Kompas.com - 10/07/2018, 16:04 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby mengungkapkan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi lawan tangguh bagi calon petahana Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang.

Hal itu berdasarkan tiga jenis simulasi dari survei yang dilakukan LSI Denny JA terhadap 1200 responden pada periode 28 Juni-5 Juli 2018.

Dalam simulasi pertama, LSI mengombinasikan nama Prabowo dengan calon wakil presiden seperti Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan dan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan tokoh lainnya.

Baca juga: PAN: Jika Gerindra Sepakat Prabowo-Zulkifli Hasan, PKS Akan Ikut

"Pertama, jika Prabowo sebagai capres. Pasangan Prabowo-Gatot memperoleh dukungan tertinggi, di angka 35 persen. Disusul Prabowo-Anies 19,6 persen, Prabowo-AHY sebesar 12,3 persen dan Prabowo-Aher 10,2 persen," ujar Adjie dalam rilis survei Pasangan Capres dan Cawapres Pascapilkada di kantor LSI Denny JA, Jakarta, Selasa (10/7/2018).

"Dari simulasi ini, Prabowo berpasangan dengan Gatot adalah pasangan yang paling kuat untuk melawan Jokowi," lanjutnya.

Sementara kombinasi Prabowo dengan tokoh lainnya mencapai 12,4 persen. Responden yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 9,9 persen.

Pada simulasi kedua, LSI mengombinasikan nama Gatot dengan nama Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heryawan dan tokoh lainnya.

Baca juga: Luhut Mengenang Jadi Timses Jokowi-Jusuf Kalla, Reaksi Anies...

"Jika Gatot sebagai capres, yang paling ideal, paling tinggi Gatot-Anies di angka 31,8 persen, Gatot-AHY 21,5 persen, Gatot-Aher 13,3 persen. Gatot berpasangan dengan Anies adalah pasangan paling kuat untuk melawan Jokowi," papar Adjie.

Sementara kombinasi total Gatot dengan tokoh lainnya mencapai 18,7 persen. Responden yang tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 14,7 persen.

Pada simulasi terakhir, LSI mengombinasikan nama Anies dengan Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heryawan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan tokoh lainnya.

"Jika Anies sebagai capres, dari survei kita pasangan paling ideal adalah Anies-AHY. AHY adalah pasangan yang mampu mendongkrak Pak Anies di angka 33,4 persen. Disusul Anies-Aher 27,4 persen dan Anies-Cak imin (Muhaimin) 23,4 persen," kata dia.

Sementara kombinasi total Anies dengan tokoh lainnya sebesar 6,8 persen. Responden yang tak menjawab atau tidak tahu sebesar 9 persen.

"Jadi Inilah lawan-lawan kuat Jokowi. Prabowo-Gatot, Gatot-Anies dan Anies-AHY," ujarnya.

Survei ini menggunakan metode multistage random sampling di 33 provinsi Indonesia. Adapun margin of error survei plus minus 2,9 persen. Artinya, angka survei bisa berkurang atau bertambah sebanyak 2,9 persen. Survei ini dibiayai secara mandiri oleh LSI Denny JA.

Kompas TV Simak dialognya dalam Kompas Petang berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com