Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cawapres di Kantong Jokowi dan Reaksi Ketum Parpol Koalisi...

Kompas.com - 10/07/2018, 11:14 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku sudah memutuskan nama calon wakil presiden yang akan mendampinginya maju dalam pemilihan presiden 2019 mendatang.

Namun, Jokowi belum bersedia mengumumkan nama tersebut kepada publik.

"(Cawapres) sudah ada, tinggal diumumin," kata Jokowi kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (7/7/2018).

Jokowi tidak menjelaskan lebih jauh, apakah kandidat cawapres yang dimaksudnya sudah mengerucut ke satu nama atau masih beberapa nama.

Baca juga: Jokowi Belum Umumkan Cawapresnya, Gerindra Sebut Galau Menunggu Prabowo

Ia meminta wartawan dan publik bersabar. Sebab, pengumuman nama cawapres harus dilakukan pada waktu yang tepat.

"Pada saat yang tepat nanti akan kita umumkan. Tunggu. Ini kan tinggal nunggu berapa hari masa enggak sabar," kata Jokowi.

Pertemuan dengan Megawati

Sehari setelah membuat pernyataan itu, Jokowi bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Pertemuan berlangsung di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/7/2018).

Baca juga: Jokowi Bertemu Megawati, Nama Cawapres Sudah Dikantongi

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengakui bahwa pertemuan tersebut juga membahas cawapres bagi Jokowi.

"Berkaitan dengan siapa yang akan diputuskan sebagai cawapres, nama sudah mengerucut dan sudah dikantongi Pak Jokowi," ujar Hasto.

Lagi-lagi, Hasto juga tidak merinci apakah cawapres Jokowi sudah mengerucut ke satu nama atau masih beberapa nama.

Sementara itu, Megawati dalam siaran pers Hasto menyatakan, cawapres bagi Jokowi akan diumumkan dalam momentum yang tepat.

"Pengumuman dilakukan pada momentum tepat, dan dalam cuaca yang cerah, secerah ketika matahari terbit dari timur. Jadi tunggu saja dan sabar," ujar Megawati. 

Reaksi parpol koalisi

Parpol koalisi selain PDI-P tidak mengetahui jika cawapres Jokowi sudah mengerucut ke satu nama.

Baca juga: PPP: Jokowi Kantongi 10 Nama Cawapres, TNI hingga Profesional

Sebab, pembicaraan terakhir yang dilakukan antara Jokowi dan parpol koalisi masih mengarah ke banyak nama cawapres.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, misalnya, mengaku belum diajak komunikasi terkait calon wakil presiden yang pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019.

"Belum, belum," ujar Airlangga ketika dijumpai di Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Senin (9/7/2018).

Airlangga enggan mempermasalahkan sosok cawapres bagi Jokowi tersebut. Golkar memilih menunggu ruang komunikasi itu.

"Enggak nanya-nanya lah. Iya kita tunggu saja," ujar Airlangga.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar juga mengaku tidak tahu pasti nama cawapres yang sudah ada di kantong Jokowi.

Namun, dia optimistis namanya yang dipilih oleh Jokowi.

"Pasti ada di kantong (Jokowi) tetapi belum tahu kami siapa. Kami harus optimistis," ujar Muhaimin.

Politisi yang akrab disapa Cak Imin itu kembali menekankan bahwa sejak awal PKB sudah mengajukan proposal "Join", Jokowi-Cak Imin untuk Pilpres 2019.

Menurut dia, proposal itu merupakan representasi sikap PKB. Cak Imin tak mau berspekulasi bagaimana jika Jokowi tidak memilihnya sebagai cawapres.

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengatakan, partai koalisi belum diberitahu siapa nama Cawapres yang ada di kantong Jokowi.

"Di kantongnya Pak Jokowi, ya di kantongnya Pak Jokowi, saya enggak tahu (siapa)," kata dia.

Paloh juga mengatakan belum mendapatkan undangan atau ajakan dari Jokowi terkait dengan penyampaian nama Cawapres. 

Sementara itu, Ketua Umum PPP Romahurmuziy meyakini, cawapres yang ada di kantong Jokowi masih terdiri dari banyak nama, tidak hanya satu nama.

"Ada 10 nama," kata Romahurmuziy.

Menurut pria yang akrab disapa Romy ini, nama-nama itu telah disampaikan kepada ketua umum partai pendukung.

Hanya, Romy enggan membocorkan 10 nama calon pendamping Jokowi itu ke publik.

"Saya hanya bisa katakan 10 nama itu berasal dari berbagai latar belakang, ada figur politisi, cendikiawan, purnawirawan TNI-Polri serta kalangan teknokrat dan profesional," kata Romy.

Menurut dia, nantinya para ketua umum parpol dan Presiden Jokowi akan kembali bertemu untuk mengerucutkan 10 nama yang sudah ada.

Belum dikomunikasikan

Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani mengakui, calon wakil presiden bagi Joko Widodo belum dikomunikasikan dengan partai politik koalisi lainnya.

Menurut Puan, nama cawapres Jokowi itu dihasilkan melalui pertemuan Jokowi dengan Megawati.

"Kan namanya ketemu berdua, ya itu urusan berdua (Jokowi dan Megawati)," ujar Puan saat dijumpai di Istana Presiden Bogor, Senin (9/7/2018).

"Itu (nama cawapres) diskusi antara calon presiden dengan salah satu ketua umum, ya. Jadi, bisa saja itu namanya dari beliau berdua atau bagaimana, saya enggak tahu juga," lanjut dia.

Saat ditanya apakah nama cawapres tersebut akan dikomunikasikan dengan partai politik koalisi lain, Puan yang masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu menjawab, "mungkin, mungkin."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com