Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duet JK dengan Anies, Mungkinkah?

Kompas.com - 05/07/2018, 19:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedekatan hubungan antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencuri perhatian publik belakangan ini. Keduanya beberapa kali kedapatan satu mobil saat menghadiri acara yang sama.

Melihat sinyal kedekatan di antara keduanya, apakah peluang duet Kalla dan Anies terbuka lebar dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019?

CEO Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menuturkan, secara teoritis duet Kalla-Anies dimungkinkan.

Namun, permasalahan yang muncul adalah keduanya merupakan orang non-partai.

"Pak JK memang masih orang Golkar, tapi Pak JK tampaknya akan sulit untuk menggunakan Golkar sebagai partai yang mencalonkan beliau sebagai capres (calon presiden)," kata Djayadi di kantornya di Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Baca juga: Anies Kerap Semobil dengan Kalla, Apa Saja yang Mereka Bicarakan?

Demikian pula halnya dengan Anies yang pada dasarnya adalah orang yang tidak berpartai. Oleh karena itu, imbuh Djayadi, pertanyaan yang muncul adalah partai mana yang mau mencalonkan mereka.

Apabila ada partai yang mau mencalonkan mereka, minimal harus ada dua hingga tiga partai yang bersedia mengusung.

Adapun terkait peluang keduanya untuk berduet dalam Pilpres 2019, hal ini akan tergantung pada jumlah calon yang akan muncul.

Baca juga: Semobil Lagi dengan Jusuf Kalla, Anies Anggap Itu Normal...

"Kalau hanya ada satu calon, yaitu kubu non-petahana diwakili oleh Pak JK dan Pak Anies, dan partai-partai yang selama ini berada di luar koalisi Jokowi semua solid mendukung JK dan Anies, saya kira peluangnya masih ada," sebut Djayadi.

Kompas TV JK datang satu mobil bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com