Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basarnas Cari Cara Angkat Jenazah Korban KM Sinar Bangun

Kompas.com - 29/06/2018, 09:34 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi mengungkapkan saat ini pihaknya tengah mencari cara untuk mengangkat jenazah-jenazah korban KM Sinar Bangun.

Kemarin, Basarnas sudah mengidentifikasi obyek kapal yang ditemukan di dasar air diduga kuat sebagai kapal motor yang tenggelam pada 18 Juni lalu itu.

Syaugi menegaskan, butuh kehati-kehatian dalam mengangkat jasad-jasad korban yang telah ditemukan dengan alat remotely operated vehicle (ROV).

Saat ini Basarnas, Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Kementerian Perhubungan dan sejumlah ahli-ahli terkait sedang menyusun strategi pencarian lanjutan dan pengangkatan jasad-jasad korban.

"Tentu orang-orang (korban) ini kondisinya memang saya lihat utuh. Tapi kalau misalnya dengan alat diangkut, belum tahu kan kondisinya akan bagaimana," kata Syaugi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/6/2018).

Baca juga: Selain Badan Kapal, Basarnas Juga Temukan Jasad Korban KM Sinar Bangun

Syaugi ingin memastikan proses pengangkatan jenazah-jenazah yang telah ditemukan berlangsung dengan aman. Oleh karena itu ia berharap dukungan dari banyak pihak untuk menemukan solusi terbaik.

"Karena bukan bidang saya (mengangkat jenazah), bidang saya mencari dan menemukan. Ya saya harapkan banyak pihak yang mau bantu, seperti BPPT kemarin. Mudah-mudahan ada institusi lain atau perorangan yang bisa menemukan solusi-solusi lain," ujarnya.

Pada hari ini, Basarnas dan pihak-pihak terkait akan menelusuri sisi lain di sekitar lokasi penemuan tersebut. Namun, Syaugi menegaskan proses pencarian pascapenemuan obyek dan jasad korban ini tak mudah.

Sebab, kondisi arus air di dalam danau begitu deras. Kontur danau juga tidak merata seperti danau pada umumnya. Selain itu, jarak pandang di kedalaman seperti itu sangat terbatas.

Baca juga: Foto Bangkai Kapal Sinar Bangun Hoaks, Ini Penjelasannya...

"Alat ini bukan berarti melihat dengan jelas semua area, jarak pandangnya gelap, hanya bisa melihat dengan bantuan lampu alat ini (jarak pandang) 1-2 meter saja," ujar dia.

Di sisi lain, Syaugi juga meyakini jasad-jasad korban tidak berada dalam satu titik, melainkan tersebar di sekitar koordinat lokasi penemuan

"Sementara kan orang (jasad-jasad korban) bukan berarti ngumpul semua di satu sisi kan. Berarti kan butuh waktu, 'oh ini ketemu ini kita data, terus kita cari lagi ke sisi lain, oh ketemu kita data'," katanya.

Baca juga: Data Terbaru, Penumpang KM Sinar Bangun 188, Sebanyak 164 Hilang

Syaugi menegaskan, Basarnas dan pihak terkait lainnya akan terus melakukan pencarian hingga tuntas. Sebab, hal itu merupakan komitmen serta kehadiran negara.

"Pemerintah serius dan hadir jadi mulai kejadian dari Senin (18/6/2018) itu kita hadir. Nah kedua, all out mengerjakan itu. Dengan segala daya upaya. Ketiga kita bekerja dengan hati," ujarnya.

Syaugi menuturkan, hingga saat ini total korban KM Sinar Bangun yang diverifikasi sebanyak 188 orang. Adapun rinciannya, 21 korban selamat, 3 korban meninggal dunia, dan 164 korban lainnya masih dalam pencarian.

"Kita lanjutkan hari ini, mudah-mudahan bisa ketemu yang lain," ujar dia.

Kompas TV Badan kapal itu akhirnya ditemukan di kedalaman 450 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com