JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap bangkai kapal KM Sinar Bangun dapat segera diangkat ke permukaan. Kapal tersebut tenggelam pada awal lalu di perairan Danau Toba, Sumatera Utara.
Budi mengatakan, apabila bangkai KM Sinar Bangun dapat segera diangkat, maka tim dapat segera melakukan evakuasi terhadap jenazah korban yang diduga masih terperangkap di dalam bangkai kapal motor tersebut.
Baca juga: Ahli Waris Korban Tewas KM Sinar Bangun Dapat Santunan Rp 50 Juta
Selain itu, segera setelah bangkai kapal diangkat, maka Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dapat melakukan evaluasi terkait penyebab tenggelamnya kapal tersebut.
"Jika kapal itu bisa diangkat, kita bisa menemukan jenazah-jenazah, tetapi dari segi teknis KNKT dapat mengevaluasi apa jenis bentuk rancang bangun kestabilan yang ada pada kapal itu memenuhi syarat atau tidak," kata Budi di Mabes Polri, Senin (25/6/2018).
Di samping itu, dapat pula dilakukan pemeriksaan dari sisi administrasi. Ia memberi contoh antara lain surat-surat izin maupun pengecekan.
Baca juga: Kecelakaan KM Sinar Bangun Karena Abainya Otoritas Pelayaran Setempat
Oleh karena itu, ia memandang pengangkatan bangkai KM Sinar Bangun sangat penting. Terkait hal ini, akan dibentuk satuan organisasi khusus.
"Jadi syahbandar di sana dapat terus beroperasi didampingi TNI dan Polri, jadi harus sesuai standar sampai ada pengelolaan organisasi lagi," ungkap Budi.
Tim gabungan yang dikoordinasi Basarnas telah menemukan dan mengidentifikasi KM Sinar Bangun.
Baca juga: Basarnas Analisa Objek Diduga Bangkai KM Sinar Bangun di Danau Toba
Basarnas bersama "Mahakarya Geo Survey" Ikatan Alumni ITB telah mengerahkan peralatan untuk mencari KM Sinar Bangun.
Dari identifikasi yang dilakukan, diketahui posisi KM Sinar Bangun berada pada koordinat 2,47 derajat lintang utara dan 98,6 derajat bujur timur.
Adapun posisi kapal diperkirkan pada kedalaman 450 meter di bawah permukaan air.