Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PAN: Hasil Pilkada Jabar dan Jateng Bukti Parpol Tak Bisa Semaunya

Kompas.com - 28/06/2018, 14:25 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai, ketokohan atau figur menjadi salah satu faktor penting bagi para pemilih di Pilkada 2018.

Hal itu terlihat dari hasil quick count atau hitung cepat di Pilkada Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Menurut Zulkifli, pemilih lebih cenderung memilih figur yang disukainya, meski tidak merasa cocok dengan partai politik pengusung.

"Pilkada kemarin itu menunjukkan bahwa figur itu penting. Boleh saja enggak suka dengan partainya. Tapi kalau figurnya suka, ya suka," ujad Zulkifli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/6/2018).

"Jadi pelajaran yang kita ambil calon yang diinginkan rakyat, calon yang diputuskan partai harus seiring sejalan. Enggak bisa juga mencalonkan semau saya karena partai besar, misalnya," ucapnya.

Baca juga: Gerindra Yakin Sudrajat-Syaikhu Pemenang Pilkada Jabar Versi KPU

Berdasarkan hasil hitung cepat empat lembaga lembaga survei, pasangan Ridwa Kamil-Uu Ruzhanul Ulum menempati urutan pertama.

Sementara pasangan yang diusung PAN bersama PKS dan Gerindra, Sudrajat-Syaikhu, berada di posisi kedua.

Perolehan suara pasangan ini terbilang cukup mengejutkan. Sebab, hasil survei sebelumnya menunjukkan pasangan Ridwan Kamil-Uu justru bersaing ketat dengan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Baca juga: Apa yang Membuat Suara Sudrajat-Syaikhu dan Sudirman Said-Ida Melonjak?

Sedangkan pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan yang diusung sendirian oleh PDI-P karena memiliki kursi di DPRD terbanyak, menempati urutan paling bawah.

Hasil yang cukup mengejutkan juga terjadi di Pilkada Jawa Tengah.

Perolehan suara pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah melonjak dan bersaing ketat dengan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan perolehan Ganjar Pranowo-Taj Yasin sebesar 58,34 persen dan Sudirman Said-Ida Fauziyah 41,66 persen.

Padahal hasil survei Litbang Kompas pada Mei 2018, menyatakan elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin sebesar 76,6 persen dan Sudirmdan Said-Ida Fauziyah 15 persen.

"Siapa mengira Sudirman Said baru 3 bulan, tidak punya logistik, sementara Ganjar kerja sudah hampir 5 lima tahun. Dan itu basis kuatnya PDI-P dan Sudirman bisa mendapat 43 persen," kata Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com