JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan pihaknya menjamin keamanan pada saat penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 Juni 2018, esok. Ini termasuk pengamanan dari ancaman terorisme.
Tito menyebutkan, Densus 88 Antiteror sudah menangkap setidaknya 13 orang terduga teroris menjelang penyelenggaraan Pilkada. Sebab, sejumlah terduga teroris diduga bakal melancarkan aksi teror pada saat Pilkada.
"Ada beberapa orang yang ingin mengganggu TPS (tempat pemungutan suara). Kita lakukan tindakan cepat, deteksi dan lakukan penangkapan. 13 orang ditangkap," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/6/2018).
Baca juga: Dalam Sepekan, Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris
Tito menuturkan, kelompok-kelompok teroris cenderung menganggap pesta demokrasi seperti Pilkada tidak sesuai dengan nilai yang mereka yakini.
"Dianggap buatan manusia, sehingga pesta demokrasi vagu mereka itu adalah pesta syirik," ujar dia.
Terkait hal ini, imbuh Tito, Polri meminta masyarakat untuk tidak takut datang ke TPS pada saat Pilkada. Sebab, Polri sudah melakukan tindakan preventif.
"Kita minta masyarakat jangan ragu-ragu untuk ke TPS. Jangan takut ke TPS, kita jamin keamanannya," tegas Tito.
Baca juga: Terduga Teroris yang Tewas di Depok Rencanakan Aksi Teror pada Pilkada Jabar
Sepanjang pekan lalu, Polri telah melaporkan tiga penangkapan terhadap terduga teroris. Penangkapan pertama dilakukan pada Selasa (19/6/2018) di Bandung, Jawa Barat dan Kebumen, Jawa Tengah.
Keempat orang yang ditangkap berinisial R, MN, F, dan FT alias FM. Mereka diduga terkait dengan jaringan sel-sel ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).
Kemudian, pada Jumat (22/6/2018) Densus 88 menembak mati terduga teroris berinisial M di Palimanan, Jawa Barat. Ia diduga bakal melakukan aksi pengeboman pada saat Pilkada serentak.
Berdasarkan penyelidikan awal, Densus 88 menduga kuat M merupakan bagian dari jaringan JAD (Jamaah Anshar Daulah) pimpinan Aman Abdurrahman. Sel di mana M biasa beraktivitas berada di daerah Haurgeulis, Indramayu dan Subang.
Terakhir, pada Sabtu (23/6/2018), Densus 88 menembak mati dua orang terduga teroris di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Kedua terduga teroris berinisial AS dan AZA alias MRS tersebut ditembak mati lantaran melawan dalam proses penyergapan.