3. Medan/Lintasan
Selain cuaca, medan lautan juga memengaruhi keselamatan perjalanan kapal.
Sementara itu, kondisi di lautan seperti adanya karang, batuan, dan gunung es juga berisiko mengganggu perjalanan kapal.
Oleh karena itu, penting untuk menentukan posisi jalur aman yang bisa dilintasi kapal.
Baca juga: Langkah Penyelamatan Diri Saat Kapal Tenggelam
Hal ini terjadi pada Kapal Dharma Kencana VIII yang tenggelam pada 14 oktober 2016.
Kapal ini bertolak ke Tanjung Perak Surabaya. Dalam perjalanannya, KM Dharma Kencana VIII menyenggol karang bawah air.
Akibatnya, kapal mengalami kebocoran. Air laut masuk dengan cepat sementara pompa air tak bisa bekerja maksimal.
4. Kondisi kapal
Kondisi kapal juga menjadi faktor penting yang menentukan keselamatan berlayar.
Saat berlayar, kapal harus dengan kondisi dan perawatan yang baik.
Kebocoran pada bodi kapal menyebabkan air masuk ke dalam kapal.
Oleh karena itu, perawatan dan adanya pompa air bisa meminimalisasi air yang masuk ke dalam kapal jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Pompa air harus dalam kondisi baik agar berfungsi ketika air masuk ke kapal.
Selain perawatan pompa, yang harus diperhatikan adalah perawatan mesin, kondisi bodi kapal, kemudi kapal, dan sistem komunikasi kapal.
Tak primanya kondisi kapal menyebabkan Kapal Sweet Istanbul tenggelam pada 21 Maret 2017.