JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas akan melakukan hitung cepat atau quick count dalam tiga pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2018.
Tiga Pilkada yang akan dilakukan quick count, yakni Pilkada Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur pada hari pemungutan suara, Rabu (27/6/2018).
Manager Litbang Kompas Toto Suryaningtyas mengatakan, awalnya pihaknya hanya akan melakukan quick count dalam Pilkada Jabar.
Namun, Kompas akhirnya memutuskan juga melakukan quick count dalam Pilkada Jateng dan Jabar.
"Pertimbangannya, magnitude pemberitaan dan dampak kalau kita tulis hasil quick count tiga provinsi itu jauh lebih bergema dibanding hanya satu provinsi," kata Toto.
Toto menambahkan, alasan lain memilih tiga provinsi itu lantaran besarnya total jumlah pemilih yang mencapai sekitar 90 juta orang.
Angka itu sudah setengah dari total pemilih dalam pemilu 2019 mendatang.
"Tiga provinsi terpadat. Secara strategis metodologi akan banyak membantu kita untuk memprediksi pemilu presiden 2019," kata Toto.
Quick count tiga Pilkada ini merupakan penutup dari program selama Pilkada Serentak 2018.
Sebelumnya, Litbang Kompas melakukan dua kali survei pra pemilihan untuk mengetahui elektabilitas setiap calon gubernur-wakil gubernur Jabar, Jateng, dan Jatim.
Dalam quick count mendatang, Litbang Kompas mengambil sampel sebanyak 400 tempat pemungutan suara (TPS) tiap provinsi.
Sampel dipilih dengan metode stratified sistematic sampling yang tersebar di seluruh daerah.
Toto mengatakan, pihaknya memutuskan mengambil sampel 400 TPS berdasarkan pertimbangan jumlah populasi TPS, dana serta akses yang dimiliki Litbang Kompas.
Menurut dia, 400 sampel tiap provinsi itu sudah proporsional. Jika satu TPS ada 400 pemilih, maka jumlah sampel mencapai 160.000 pemilih di tiap provinsi.
"160.000 suara itu sudah sangat besar untuk sampel. Kalaupun kita tambah jadi satu juta suara pun hasilnya ngga akan banyak bergeser dari kurang lebih 1 persen margin of error," papar Toto.