Sedangkan biaya yang disediakan oleh Pemerintah Hindia Belanda 5½ juta Gulden.
Perkembangan kereta api di Sumatra Barat dapat dikatakan sejak pembangunan jalur kereta api oleh Perusahaan Kereta Api Negara Sumatra Staats Spoorwegen (SSS).
Pembangunan tersebut dimulai dari Teluk Bayur ke Sawahlunto yang dimulai dari Stasiun Pulo Aer ke Stasiun Padang Panjang sepanjang 17 km, jalur kereta api ini dibuka pada 1 Juli 1891.
Pada perkembangannya, di daerah Sumatera Barat berhasil dibuka jalur kereta sekitar 240 km.
Industri kereta api dari tahun ke tahun
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan, kereta api yang dikuasai oleh Jepang akhirnya mulai direbut kembali oleh pihak Indonesia.
Karyawan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) yang mempelopori pengambil alih kekuasaan tersebut.
Pada 28 September 1945, dibentuklah Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).
Setelah itu, berubah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) tahun 1963.
Pada era PNKA, ada operator lain seperti Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang masih independen sehingga kereta api di Indonesia hanya memiliki satu operator.
Setelah itu, pada 15 September 1971, PNKA berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).
Pada era PJKA, lokomotif listrik dan diesel masih didatangkan.
Terbukti, pada 1980-an kebanyakan masih menggunakan lokomotif listrik-diesel.
Setelah 20 tahun, pada 2 Januari 1991 berubah lagi menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka).
Perubahan kembali terjadi tahun 1999 menjadi PT Kereta Api (Persero).
Pada 2010, PT Kereta Api berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (KAI). Industri perkeretaapian bertransformasi menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.