Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Berencana Temui Petinggi Parpol, Termasuk AHY

Kompas.com - 16/06/2018, 16:24 WIB
Abba Gabrillin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto rencananya akan bertemu sejumah petinggi partai politik. Salah satunya dengan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, atau yang sering disapa AHY.

"Ya, yang kami dengar Pak AHY akan bertemu juga dengan Pak Prabowo. Apakah dalam suasana Lebaran ini, sudah atau belum, saya belum monitor. Kemudian, ada beberapa tokoh lain, itu yang saya dengar," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2018).

Baca juga: Lebaran, Prabowo Tunda Silaturahim dengan Pejabat dan Petinggi Politik

Menurut Muzani, ada sejumlah agenda pembicaraan yang akan disampaikan Prabowo kepada para petinggi parpol. Namun, ia belum bisa memberitahukan materi pembicaraan tersebut.

Sebelumnya, politisi PDI Perjuangan Puan Maharani juga sedang berencana untuk bertemu Prabowo. Tak hanya itu, Prabowo juga disebut akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Baca juga: Sekjen PDI-P Sebut Pertemuan Puan dan Prabowo Tak Melulu soal Koalisi

Agenda pertemuan itu diduga terkait pemilihan presiden pada 2019 mendatang.

"Beliau akan bertemu dengan banyak tokoh partai, tokoh nasional, bahkan Beliau sudah ada agenda untuk menyampaikan pandangan-pandangan setelah Lebaran," kata Muzani.

Kompas TV Prabowo menyatakan terorisme dalam bentuk apapun adalah kejahatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com