JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo pada Senin (4/6/2018) malam menggelar peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta.
Acara dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta istri Mufidah Kalla, beberapa menteri Kabinet Kerja, pimpinan lembaga tinggi negara, dan duta besar dari negara sahabat.
Anak-anak dari pondok pesantren juga tampak hadir memeriahkan acara.
Acara yang dimulai sekitar pukul 20.00 WIB itu sendiri diisi dengan pembacaan ayat suci, ceramah agama oleh Muhammad Cholil Nafis dan pidato oleh Presiden Jokowi.
Dalam pidatonya, Jokowi menekankan bahwa malam Nuzulul Quran atau saat turunnya Al Quran ke dunia menandai babak baru dalam sejarah kehidupan peradaban umat Islam.
"Dengan turunnya Al Quran, orang-orang bertakwa mendapat hidayah, mendapat petunjuk untuk keluar dari fase penuh kegelapan, fase zhulumat menuju fase nur (cahaya), fase yang sangat terang," ujar Jokowi.
"Dengan turunnya Al Quran, kita jadi tahu bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk menjadikan sabar dari shalat sebagai penolong, bukan yang lain," kata dia.
Dalam perkembangannya, Al Quran pun bukan hanya menjadi pegangan umat Islam, namun juga umat manusia. Al Quran menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jokowi melanjutkan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada umatnya agar kemajuan harus terus dibangun. Upaya itu dapat dilakukan dengan berbagai hal, salah satunya dengan membaca.
"Dibangun dengan cara terus menerus mengembangkan dan memperkuat budaya membaca, baik itu membaca buku maupun membaca alam dan kehidupan sehari-hari. Dibangun dengan cara mengembangkan ilmu pengetahuan yang akan menghasilkan kebaikan dan kemajuan," ucap Jokowi.
Meskipun saat ini kehidupan manusia sudah diisi digitalisasi, Jokowi menekankan bahwa Al Quran tetap relevan menjadi sumber moral dan inspirasi manusia. Justru, Al Quran menjadi penyelamat di tengah mengarungi efek negatif gelombang digitalisasi.
Di pengujung pidato, Presiden pun mengajak umat Muslim untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Maka, marilah kita membawa bangsa Indonesia untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk membuktikan bahwa kita benar-benar mengemban perintah Allah SWT memakmurkan kehidupan dunia, untuk mencerdaskan masyarakat dan bangsa, untuk mewujudkan kemaslahatan umum," ujar Jokowi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.