Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Tegaskan 805.311 E-KTP yang Rusak Aman di Gudang Penyimpanan

Kompas.com - 31/05/2018, 04:04 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan, 805.311 keping KTP elektronik yang rusak aman dari berbagai upaya sabotase, pencurian hingga penyalahgunaan.

Ia menjamin gudang penyimpanan di Jalan Raya Parung, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat telah diawasi dengan baik.

"Tidak ada maling yang masuk. Sepuluh tahun, ini yang saya tahu loh ya, enggak ada maling yang pernah ambil," kata Tjahjo saat meninjau gudang penyimpanan Kemendagri, Bogor, Rabu (30/5/2018).

Ia juga meyakini upaya memotong setiap ujung kanan atas e-KTP yang rusak atau invalid semakin mencegah potensi-potensi kejahatan yang tak diinginkan, seperti kepentingan politik hingga kejahatan perbankan.

"Karena sudah dipotong, sehingga tidak ada keraguan, mau dicuri, mau diambil," ujar Tjahjo.

Baca juga: Melihat Gudang Penyimpanan Kemendagri Pasca-Peristiwa E-KTP Tercecer

Menurut dia, kementeriannya telah menyimpan data ratusan ribu e-KTP yang rusak, seperti asal e-KTP hingga jenis kerusakannnya secara rinci.

"Semua data lengkap, dari daerah mana, kerusakannya apa, itu di berita acaranya ada semua, hanya belum berani dimusnahkan saja, jadi disimpan di sini saja," kata dia.

Tjahjo juga menegaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak kepolisian, Kementerian Kominfo, dan media massa untuk menjelaskan insiden ini secara jernih kepada publik.

"Temuan kepolisian juga sudah, penyebaran informasi sudah, hari ini clear itu murni kesalahan, kecelakaan. Itu kan sudah rusak (KTP yang tercecer)," kata Tjahjo.

Baca juga: Pimpinan DPR Pertanyakan Tindakan Kemendagri Simpan E-KTP Rusak

Kepada wartawan, Tjahjo menegaskan gudang ini tak sepenuhnya digunakan untuk menyimpan e-KTP. Ia juga menjamin e-KTP yang ada di gudang ini tak disalahgunakan untuk kepentingan apa pun.

"Saya siap mempertaruhkan kehormatan saya untuk menjamin hal tersebut," kata dia.

Ia juga menjelaskan, e-KTP yang rusak dari berbagai daerah nantinya akan digantikan dengan blangko e-KTP yang baru. Hal itu merupakan wujud komitmen Kemendagri melayani masyarakat untuk mendapatkan e-KTP sebagaimana mestinya.

"Saya ganti, saya ganti yang benar, yang benar saya serahkan ke Anda, tapi Anda tidak saya sampaikan 'eh kemarin saya ngetik salah', kan enggak, yang saya berikan kan itu yang benar kepada Anda, itu penjelasan saya," ujar Tjahjo.

Kompas TV Pasca-tercecernya ribuan KTP elektronik rusak di Bogor beberapa waktu lalu Ditjen Dukcapil akhirnya memusnahkan 805.000 ktp elektronik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com