Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Pelaku Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Surabaya Akan Diurus Negara

Kompas.com - 16/05/2018, 15:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise memastikan, negara akan mengurus Ais, anak pelaku bom bunuh diri di Pos Jaga Mapolrestabes Surabaya, Senin (12/5/2018) lalu.

Kementeriannya akan memberikan rehabilitasi psikologis terlebih dahulu kepada Ais yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Kami akan melakukan pendampingan psikologis, trauma healing. Saya pikir, anak-anak (pelaku bom bunuh diri) adalah korban dari salah asuh orangtua dan oleh sebab itu perlu mendapatkan pendampingan khusus," ujar Yohana saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Baca juga: Masih Trauma, Satu Anak Terduga Teroris Hanya Mau Bicara pada Suster Penjaganya

Tidak hanya Ais, kementeriannya juga akan memberikan pendampingan psikologis ke anak-anak yang menjadi korban selamat dari bom bunuh diri.

"Dari negara, tidak ada diskriminasi, semua warga negara Indonesia diperhatikan oleh negara. Perempuan atau anak-anak," ujar Yohana.

Khusus mengenai Ais, kementeriannya akan memikirkan bagaimana masa depannya kelak. Seperti diketahui, kedua orangtuanya diketahui meninggal setelah melakukan aksi bom bunuh diri tersebut.

"Dalam keadaan darurat, dibawa sementara ke pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak dan akan bekerja sama dengan dinas sosial untuk melihat bagaimana anak-anak ini dapat dilindungi masa depannya," ujar dia.

Ketika diminta penegasannya apakah negara akan bertanggung jawab terhadap masa depan Ais, Yohana mengatakan, "Saya tadi katakan, setiap anak, setiap warga negara Indonesia, perrempuan, anak, tetap diperhatikan oleh negara."

Baca juga: Pelaku Bom Mapolrestabes Surabaya Sempat Mampir Jemput Anak di Rumah Ibu

Diberitakan, Senin (12/5/2018) pukul 08.50 WIB, dua pelaku bom bunuh diri bernama Tri Murtiono dan Tri Ernawati membawa kedua anaknya berinisial Ais dan MDS untuk meledakkan diri di Pos Jaga Markas Polrestabes Surabaya.

Aksi itu menewaskan Murtiono, Ernawati dan seorang putranya berinisial MDS. Sementara, sang putri berinisial Ais selamat meski harus dirawat intensif di UGD RS Bhayangkara.

Kompas TV Bom sitaan dikumpulkan dari rumah kontrakan terduga pelaku bom Mapolrestabes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com