Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Akan Salurkan Bantuan Dana Rp 4,5 Miliar ke Palestina

Kompas.com - 15/05/2018, 23:51 WIB
Moh Nadlir,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia akan menyalurkan bantuan dana sebesar Rp 4,5 miliar ke Palestina.

Saat ini, MUI telah mengutus Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi, untuk menyerahkan dana bantuan awal senilai Rp 1,5 miliar pada 11 April 2018.

"Jadi ada dana terkumpul Rp 4,5 miliar di MUI untuk diserahkan ke rakyat Palestina. Yang baru diserahkan Rp 1,5 miliar," kata Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi Masduki Baidlowi di Kantor MUI, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Dana miliaran rupiah yang berasal dari masyarakat Indonesia tersebut disumbangkan untuk berbagai kebutuhan rakyat Palestina.

"Pengobatan, rumah sakit dan segala macam. Akan ada dana lagi Rp 3 miliar yang akan diserahkan oleh MUI kepada rakyat Palestina ," kata dia.

Baca juga: Pemerintah RI Tegaskan Konsistensi Dukung Perjuangan Palestina

MUI juga menegaskan dukungannya untuk rakyat Palestina dan mendukung berdirinya negara Palestina yang berdaulat.

Sebelumnya, Muhyiddin Junaidi, mengatakan Indonesia siap memberikan bantuan dana proyek pembangunan Rumah Sakit di Tepi Barat oleh Palestina.

Proyek yang rencananya memakan lahan seluas 2.000-3.000 meter persegi itu diperkirakan menelan biaya sebesar 30 juta dollar AS atau setara Rp 413 miliar.

Tanah itu telah disiapkan pihak Palestina untuk pendirian rumah sakit. Keberadaan rumah sakit di Tepi Barat dianggap sangat mendesak diwujudkan karena banyak peristiwa kemanusiaan yang terjadi di sana.

Indonesia sendiri juga telah membangun rumah sakit di daerah Gaza. Nama rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Indonesia.

Kompas TV Presiden menegaskan kembali, Indonesia akan berjuang bersama Palestina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com