Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Sebut Aksi Teroris yang Libatkan Anak-anak Sangat Biadab

Kompas.com - 15/05/2018, 13:18 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menyesalkan aksi teroris di Surabaya, Jawa Timur, yang melibatkan anak-anak.

Bahkan ia menyebut upaya tersebut sebagai tindakan teror yang sangat biadab.

"Saya sangat menyesalkan ya. Dalam konteks agama manapun, anak-anak itu belum punya kewajiban hukum apapun bahkan harusnya mendapatkan pendidikan terbaik biar nanti tumbuh kembang menjadi pelanjut kehidupan kita di masa akan datang," ujar Hidayat di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Baca juga: Teroris Libatkan Anak-anak, Wapres JK Sebut Hebatnya Cuci Otak Merusak Bangsa

Hidayat mengatakan, pemerintah melalui kementerian terkait seharusnya bisa memberikan pemahaman dan kesadaran terhadap keluarga untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Dengan begitu, paham radikalisme tidak akan menyebar di lingkungan masyarakat.

"Saya kira itu salah satu yang bisa mengoreksi terjadinya terorisme dan apalagi melibatkan seluruh anggota keluarga, apalagi melibatkan anak anak," kata Hidayat.

Di sisi lain, Hidayat juga berharap para tokoh agama berperan dalam mengembalikan budaya rukun dan saling gotong royong di tengah masyarakat.

Baca juga: Perubahan Pola Baru Terorisme, Anak Disertakan dalam Aksi Bom Bunuh DIri

"Ini adalah tantangan bagi seluruh pihak ini termasuk tokoh-tokoh agama manapun untuk kemudian kita menyelamatkan keluarga kita semuanya dari terulangnya kasus terorisme yang sangat biadab," ucapnya.

Sebelumnya, serangan teroris terjadi di empat lokasi di Surabaya melibatkan anak-anak. Ada dua keluarga yang terlibat.

Satu keluarga terlibat dalam serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.

Baca juga: Anak-anak Terlilit Bom dan Meledakkan Diri, Pelaku atau Korban?

Puji Kuswati melakukan bom bunuh diri bersama dua anak perempuannya, FS (12) dan FR (9), di GKI Diponegoro.

Kedua anak laki-lakinya, YF (18) dan FH (16), meledakkan diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela dengan mengendarai sepeda motor.

Sementara Dita Upriyanto, sebagai kepala keluarga, melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat dengan mengendarai mobil.

Kemudian, satu keluarga lain terlibat aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya.

Baca juga: Pelaku Bom Mapolrestabes Surabaya Sempat Mampir Jemput Anak di Rumah Ibu

Tri Ernawati (43) dan Tri Murtono (50), suaminya meledakkan dirinya di pintu gerbang Markas Polrestabes Surabaya dengan dua motor.

Keduanya juga mengajak tiga anaknya, yakni MDA (18), MDS (14) dan putri perempuan bungsunya AAP (7).

Kedua orangtua dan dua anak lelaki tewas di lokasi, sementara putri bungsunya selamat setelah terlempar saat bom diledakkan.

Kompas TV KPAI berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mencegah pelibatan anak dalam teror.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com