Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kutuk Bom Surabaya, MUI Nilai Pelaku Teror Tak Beragama

Kompas.com - 14/05/2018, 10:32 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras peledakan bom yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).

Seperti diketahui, bom diledakkan di GKI Diponegoro, di Gereja Santa Maria, dan Gereja Pantekosta Arjuno. Ketiga gereja tersebut berada di Surabaya.

"Tindakan tersebut di luar nalar akal sehat dan sudah melampaui batas nilai kemanusiaan," ujar Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jakarta, Senin (12/5/2018).

"Pelakunya patut diduga adalah orang yang tidak beragama dan sudah hilang rasa kemanusiaannya," kata Zainut.

Sebab, tutur Zainut, atas dalih apa pun, aksi teror tidak dibenarkan karena bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan Pancasila.

Baca juga: KPAI: Berbahaya jika Doktrin Terorisme Masuk ke Keluarga

Terlebih, berdasarkan keterangan pihak kepolisian, pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya ternyata satu keluarga, bahkan melibatkan anak-anak.

MUI sendiri meminta aparat keamanan menumpas jaringan teroris di Indonesia karena akan menjadi ancaman serius bagi keamanan negara dan masyarakat.

Selain itu, kata Zainut, MUI menengarai aksi terorisme di Indonesia masih memiliki akar yang kuat dengan jaringan terorisme Internasional.

"MUI meminta kepada aparat keamanan untuk segera menangkap dalang aksi teror tersebut dan membasmi sampai ke akar-akarnya," kata dia.

Kompas TV Evan adalah anak laki - laki berusia 12 tahun yang jadi korban bom Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com