Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Galang Donasi untuk Korban Bom Surabaya...

Kompas.com - 14/05/2018, 10:18 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa bom yang mengguncang Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018), mengusik rasa kemanusiaan.

Duka mendalam tak bisa dihindarkan. Peristiwa ini menjadi duka bangsa.

Putri Presiden ke-3 RI, Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, dan kelompok Gusdurian, menggalang donasi online sebagai bentuk simpati kepada para korban teror bom di Surabaya.

Alissa dan Gusdurian menggalang donasi secara online melalui kitabisa.com, dengan kampanye "Santunan Korban Bom Surabaya #KamiTidakTakut".

"Mari ringankan beban korban Bom di Surabaya. Bantuan dari kita tidak bisa melerai seluruh duka, namun ini bukti persatuan dan kasih sayang," demikian kata Alissa.

Baca juga: Bom Surabaya, Polres Banyuwangi Perketat Pelabuhan Ketapang Menuju Bali

Donasi ini dibuka selama 31 hari ke depan. Hingga Senin (14/5/2018) pukul 10.15 WIB, telah terkumpul Rp 4.426.202 yang berasal dari 15 donatur.

Selain Alissa dan Gusdurian, mereka yang tergabung dalam Boston University Alumni Association Indonesia juga menginiasi donasi untuk para korban teror bom Surabaya, "Simpati Untuk Korban Bom Surabaya".

Penggalangan donasi online untuk korban bom Surabaya melalui kitabisa.comTwitter Penggalangan donasi online untuk korban bom Surabaya melalui kitabisa.com

Meski baru diinisiasi pada Minggu malam, campaign ini telah mengumpulkan dana lebih dari Rp 19 juta (pantauan Senin pagi pukul 10.15 WIB).

Baca juga: Pengusaha Ini Tawarkan Bantuan Prosthesis Gratis untuk Korban Bom Surabaya

Sebelumnya, bom meledak di 3 gereja di Surabaya yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna. Bom juga meledak di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo.

Kompas TV Kabid Humas Polda Jawa Timur mengonfirmasi ada penyerangan berupa ledakan bom di markas Polrestabes, Surabaya, Jawa Timur. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com