Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Aksi Teror, Kemensos Turunkan Tim Pendamping Keluarga Korban

Kompas.com - 14/05/2018, 07:46 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial menurunkan tim pendamping keluarga dan korban aksi teror di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).

Tim tersebut terdiri dari tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) sebanyak 25 orang, Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebanyak 30 orang, ditambah Tenaga Pelopor Perdamaian, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dan Dinas Sosial Kota Surabaya untuk membantu para korban.

Tim Kementerian Sosial ini, kata Menteri Sosial Idrus Marham, adalah bentuk kehadiran negara memberikan pendampingan dan perhatian kepada para korban.

Tim ini juga dapat memastikan kebutuhan korban dan keluarga terpenuhi dengan baik.

"Ini adalah tanggung jawab negara. Dengan adanya tim LDP diharapkan dapat memberikan rasa tenang dan menghapus trauma korban dan keluarga korban secara perlahan-lahan. Kami akan berupaya sebaik mungkin menangani korban dan keluarganya," kata Idrus dalam keterangan tertulis, Minggu (13/5/2018).

Baca juga: ICJR Dorong Pemenuhan Hak Korban Teror Bom Surabaya

Ia menambahkan, korban bencana sosial biasanya merasa takut. Mereka juga tidak mau ditinggal sendiri dan mudah curiga pada orang lain.

Oleh karena itu, Tim LDP harus menggunakan seragam sebagai identitas sehingga mudah dikenali dan memberikan rasa percaya terhadap korban.

"Kepada tim Kementerian Sosial di Surabaya secara tegas telah saya sampaikan agar pastikan terus dekat dengan mereka. Penuhi kebutuhannya. Jadilah pendengar yang baik," kata Idrus.

"Biarkan mereka ekspresikan perasaannya karena itu salah satu upaya mental katarsis untuk penyembuhan mereka dari kejadian traumatis," ujarnya.

Sementara itu Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan sesaat setelah ledakan, tim Kementerian Sosial menyebar ke tiga titik lokasi kejadian.

Sebagian lagi melakukan pendataan di empat titik rumah sakit tempat korban dirawat.

"Tim di lapangan secara intensif melakukan pendataan by name, by address seluruh korban meninggal maupun korban luka-luka untuk keperluan pendampingan lebih lanjut dan penyiapan santunan untuk ahli waris korban meninggal serta bantuan korban luka," kata Harry.

Baca juga: Paus Fransiskus Doakan Korban Tragedi Ledakan Bom di Surabaya

Anggota LDP Provinsi Jawa Timur Twi Adi mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan timnya adalah membantu mempertemukan keluarga korban dengan korban.

Harry pun meminta kepada seluruh tim Kementerian Sosial yang melakukan penanganan di lapangan maupun juga kepada masyarakat agar tidak menyebarkan foto dan video korban di media sosial.

Harry mengatakan, membagikan atau mengirimkan foto kerusakan dan korban adalah tindakan yang justru akan menyenangkan teroris.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com