Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Anung Akui Undang Sekjen PKB, tapi Tak Undang Sekjen PAN

Kompas.com - 07/05/2018, 19:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengundang sembilan orang sekretaris jenderal partai politik ke kantornya, Senin (7/5/2018) siang.

Saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden Bogor, Senin sore, Pramono mengatakan, sekjen yang diundang berasal dari partai politik yang mendeklarasikan mendukung Jokowi pada Pilpres 2019.

Ia mengatakan bahwa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turut hadir. Padahal, PKB hingga awal Mei 2018 ini belum deklarasi mendukung Jokowi dalam pilpres mendatang.

Pramono tidak menjawab terlalu jelas saat ditanya wartawan mengenai ini.

"Ya memang PKB masih belum deklarasi..." kata Pramono tidak melanjutkan kata-kata dia.

Saat ditanya kenapa sekretaris jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) tidak diundang, padahal PAN merupakan partai politik pendukung pemerintah, Pramono menegaskan bahwa PAN belum menyatakan mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019.

"Mungkin ada yang kelupaan. Tapi PAN kan juga kan belum deklarasi. Kalau yang lain kan sudah," ujar dia.

Baca juga: Seskab Pramono Anung Kumpulkan 9 Sekjen Parpol, Apa Tujuannya?

Sebelumnya, Pramono ingin mengonsolidasikan para sekjen agar partai politik menjadi salah satu agen sosialisasi informasi kepada masyarakat tentang pencapaian pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Meski tidak menyebutkan rinci sembilan partai politik yang sekjennya diundang, tapi berdasarkan informasi yang dihimpun, sembilan partai politik tersebut, yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Hanura, PPP, PSI, Perindo PKPI, dan PKB.

Tujuannya agar partai politik menjadi garda depan dalam penyebaran informasi soal pencapaian pemerintah.

Pasalnya, menurut Pramono, posisi sekjen diibaratkan sebagai jantung dalam partai politik. Mereka bisa menginstruksikan fungsionaris untuk meneruskan informasi mengenai pencapaian pemerintah ke masyrakat.

Kompas TV Menurutnya, partai pendukung pemerintah saat ini tetap solid di pemilu 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com