Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Fadli Zon, Sekjen PDI-P Sebut Jokowi Tak Pernah Panik

Kompas.com - 27/04/2018, 05:05 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto membantah pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang menyebut komunikasi antara Presiden Joko Widodo dan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai bentuk kepanikan.

Menurut Hasto, Presiden Jokowi tak pernah merasa panik. Pertemuan tersebut juga merupakan bentuk dialog yang ingin dijalin oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Tidak pernah (panik). Pak Jokowi pemimpin yang sangat sabar, pemimpin yang menghadapi masalah dengan senyum," kata Hasto, saat ditemui di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018).

"Dikritik pun Pak Jokowi selalu tersenyum dan menunjukkan tradisi seorang pemimpin yang bermusyawarah, yang berdialog," ujar dia.

Bagi Presiden Jokowi, kata Hasto, seluruh warga negara adalah sama dan harus diajak berdialog.

(Baca juga: PKS Tolak Tawaran Jokowi untuk Bergabung Koalisi Pendukung Pemerintah)

Ia menilai, pertemuan dengan petinggi PKS merupakan cara Presiden Jokowi untuk membangun persaudaraan.

"Pak Jokowi pemimpin yang membangun peradaban, pemimpin yang berdialog, pemimpin yang bermusyawarah, pemimpin yang tersenyum meskipun dihujat," kata Hasto.

Sebelumnya, Fadli Zon menilai komunikasi yang dijalin Presiden Joko Widodo dengan elite PKS terkait Pilpres 2019 merupakan bentuk kepanikan.

Sebab, selama ini PKS dikenal sebagai rekan koalisi Gerindra yang paling dekat.

"Ya jelaslah itu kepanikan pada Pak Prabowo Subianto. Karena yang bisa melakukan political challenge sekarang ini sebagai capres itu yang tertinggi Pak Prabowo. Jadi, sangat wajar ada kekhawatiran seperti itu," kata Fadli, Kamis (26/4/2018).

Namun, ia tak khawatir dengan komunikasi PKS dan Jokowi. Ia meyakini PKS akan tetap setia bersama Gerindra mengusung Prabowo sebagai calon presiden.

(Baca: Jokowi Komunikasi dengan PKS, Fadli Zon Anggap Bentuk Kepanikan)

Kompas TV PKS tetap mengajukan syarat untuk bisa berkoalisi dengan Gerindra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com