BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tidak mempersoalkan pidato berbau politis mantan Ketua MPR RI Amien Rais di Balai Kota, Jakarta, Selasa (24/4/2018) lalu.
Namun, apabila ada pihak yang ingin mempersoalkannya, maka orang yang tepat untuk disalahkan adalah penyelenggara acara yang mengundang Amien.
"Yang salah bukan Amien Rais-nya. Yang (salah), yang mengundang dan menyediakan fasilitasnya. Kalau itu (pidato Amien Rais) dianggap salah ya, kalau dianggap salah," ujar Tjahjo saat dijumpai di Istana Presiden Bogor, Kamis (26/4/2018).
"Kan pasti acara itu ada izin, izin ke Polisi kan pasti ada," lanjut politisi PDI Perjuangan tersebut.
(Baca juga : 6 Hal Politis yang Disampaikan Amien Rais di Balai Kota)
Berbeda soal apabila ada pihak yang merasa tersinggung dengan pidato Amien Rais tersebut.
Tjahjo mengatakan, apabila ada pihak yang merasa demikian, lebih baik diselesaikan melalui proses hukum.
"Itu (pidato) kan unsurnya delik aduan. Kalau ada yang merasa (tersinggung), ya laporkan saja," ujar Tjahjo.
(Baca juga : Bertemu Fadli Zon di DPR, Amien Rais Bahas Rematch Jokowi-Prabowo)
Mantan Ketua MPR Amien Rais sebelumnya memberikan tausyiah dalam acara tasyakuran satu tahun Ustadzah Peduli Negeri di Balai Kota, Selasa.
Dalam pidatonya yang disampaikan di Balai Agung Balai Kota, Amien beberapa kali menyinggung soal politik.
Salah satunya, Amien mengatakan, Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu adalah keajaiban bagi umat Islam.
Sebab, seluruh kelompok pondok pesantren hingga majelis taklim tidak terkoordinasi dengan baik.
Apalagi, survei saat itu tak memihak pada Anies-Sandi yang didukungnya. Namun, ternyata Anies-Sandi menang.
Amien menilai DKI sebagai miniatur Indonesia bisa mengulang kemenenangan ini di 2019.
"Nah, kalau di DKI kita diberi oleh Allah keajaiban itu, insya Allah tahun depan akan ada keajaiaban yang lebih besar lagi," ucap dia.
"Saya mohon ini kita jangan kehilangan momentum ini, ini baru jelang pilpres, ustazah kalau peduli negara, pengajian disisipkan politik itu harus, harus itu," kata Amien.