Pelanggaran
Sudah bukan rahasia lagi, ada sejumlah maskapai yang memilih menurunkan standar keamanan demi memperoleh keuntungan usaha.
Contoh sederhana adalah soal perbandingan jam terbang yang diperoleh para pilot dalam satu bulan dibanding dengan total jam terbang yang dilakukan maskapai penerbangan.
Mudah sekali melihat pelanggaran dalam soal jam terbang di sana.
Banyak lagi pelanggaran-pelanggaran yang bisa ditemukan pada sebuah maskapai terutama di musim sibuk libur lebaran dan tahun baru.
Diturunkannya peringkat Indonesia beberapa tahun lalu ke kategori 2 penilaian FAA (Federal Aviation Adminisration) adalah bukti begitu banyak pelanggaran yang dilakukan maskapai penerbangan tanah air.
Selain karena lemahnya pengawasan, tindakan sanksi yang memberi efek jera juga sangat kurang.
Rangkaian hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga memperkuat fakta soal banyaknya pelanggaran dalam operasi penerbangan.
Temuan yang dituangkan dalam hasil investigasi Timnas EKKT (Tim Nasional Evaluasi Keselamatan dan Keamanan Transportasi) menunjukkan hal yang tidak jauh berbeda.
Garuda setelah RUPS
Kembali ke Garuda. Perusahaan ini baru saja menggelar RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Ada sejumlah respons yang menentang hasil RUPS.
Dalam hal ini seyogianya semua pihak dapat menahan diri untuk dapat secara konsisten mempertahankan keberadaan Garuda yang secara historis menorehkan tinta emas dalam menjaga kesatuan bangsa sejak awal kemerdekaan.
Saya sangat yakin semua pihak bertujuan memiliki tujuan baik bagi Garuda. Saya juga sangat percaya perbedaan pendapat yang sudah telanjur terjadi dapat diselesaikan dengan baik.
Salah satu cara penyelesaian yang “ideal” adalah dengan mengembalikan saja posisi Garuda sebagai maskapai selalu berorientasi pada aturan keselamatan penerbangan.
Garuda selama ini berpedoman pada standar Internasional Civil Aviation Safety Regulation (CASR) yang dikeluarkan Internasional Civil Aviation Organization (ICAO).
Semoga Garuda tetap jaya di udara sebagai maskapai kebanggaan Ibu Pertiwi. Kita pada dasarnya harus turut bertanggung jawab terhadap keberlangsungan hidup Sang Garuda.
Kita pasti tidak ingin nasib Garuda sama dengan saudara kandungnya, Merpati Nusantara Airlines, yang lenyap dari angkasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.