Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Akan Bertemu Presiden PKS Bahas Pilpres 2019

Kompas.com - 20/04/2018, 14:09 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat terus menjajaki komunikasi dengan partai politik lain jelang Pemilihan Presiden 2019.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berencana bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman dalam waktu dekat.

"Pertemuannya memang rencananya minggu ini, tapi ditunda. Karena SBY, kan, lagi ke Banten, ya diperkirakan (pertemuannya) setelah acara di Banten, di atas tanggal 25 April," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan saat dihubungi, Jumat (20/4/2018).

(Baca juga: Demokrat: Hubungan SBY dan Megawati Jadi Hambatan Koalisi Pilpres 2019)

Menurut Syarief, pertemuan kedua pimpinan partai politik itu akan membicarakan masalah politik nasional, termasuk soal peluang koalisi kedua partai dalam Pilpres 2019.

Syarif mengatakan, Demokrat memang berkomunikasi dengan semua pihak.

"Kami juga masih berkomunikasi terus, kok, dengan partai pemerintah. Jadi pertemuan antara ketum-ketum partai itu sesuatu hal yang biasa saja. Terlepas apakah berkoalisi atau tidak,"  kata Syarief.

(Baca juga : Demokrat: Banyak yang Tak Suka Jokowi, tapi Tidak Mau Pilih Prabowo)

Syarif menambahkan, peluang Demokrat berkoalisi dengan partai mana pun masih sangat terbuka hingga pendaftaran Pilpres pada Agustus mendatang.

Karena itu, Partai Demokrat berupaya mendekati semua partai, baik yang sudah memiliki sikap maupun yang belum.

"Dan, setahu saya juga PKS belum secara resmi menyatakan koalisi dengan Gerindra. Jadi semuanya masih cair," ujar Syarief.

PKS sebelumnya sudah menyatakan siap berkoalisi dengan Gerindra dan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres 2019.

Namun, PKS meminta Prabowo menggandeng salah satu dari sembilan kadernya sebagai cawapres.

Kompas TV Adanya kontribusi politik atau koalisi berisiko berpeluang sedikit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com