JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meyakini, langkah partainya untuk membentuk poros alternatif di luar koalisi Joko Widodo dan Prabowo Subianto masih terbuka lebar.
Hal ini diketahui setelah Partai Demokrat berkeliling menyerap aspirasi masyarakat.
"Kami menemukan fakta lapangan banyak yang tidak suka Jokowi, tapi tidak mau pilih Prabowo," kata Ferdinand kepada Kompas.com, Selasa (17/4/2018).
(Baca juga : Jika Jokowi Vs Prabowo Lagi, Demokrat Akan Dukung Jokowi)
Menurut Ferdinand, temuan partainya ini diperkuat dengan data sejumlah hasil survei. Masih banyak masyarakat yang belum menentukan calon presiden pilihannya.
"Undecided voters masih sangat tinggi. Mungkin itu lah mereka, tidak suka dengan Pak Jokowi, tapi enggan ke Pak Prabowo," kata mantan relawan Jokowi di pilpres 2014 ini.
Oleh karena itu, Ferdinand menilai, perlu ada poros ketiga yang mengusung calon alternatif di luar Jokowi dan Prabowo.
Menurut dia, saat ini Demokrat masih terus menjalin komunikasi dengan sejumlah partai seperti PAN dan PKB.
(Baca juga : Hidayat Nur Wahid Anggap Prabowo Belum Tentu Maju sebagai Capres)
Ia mengakui, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebelumnya sudah menyatakan partainya mendukung Jokowi.
Namun, dukungan itu masih bersyarat karena mengharuskan Muhaimin menjadi cawapresnya.
Jika Muhaimin tidak dipilih, maka bisa jadi PKB akan menarik diri dari koalisi Jokowi. Hal serupa juga bisa terjadi dengan partai-partai pendukung Jokowi lainnya.
"Politik itu kan sangat dinamis sekali, bisa berubah terus sampai pendaftaran ke KPU Agustus nanti," kata dia.
(Baca juga : Demokrat: SBY Ingin Prabowo Jadi King Maker)
Terkait calon yang akan diusung seandainya poros ketiga terbentuk, menurut dia, hal itu bisa dibicarakan bersama.
Namun, ia mengakui bahwa Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menjadi salah satu opsi.
"AHY sebenarnya kita persiapkan di 2024, meski kita tidak mengabaikan kemungkinan di 2019," ucap Ferdinand.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.