Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diberi Anugerah Nama Adat 'Kambepit' dan Gelar 'Panglima Perang Asmat'

Kompas.com - 12/04/2018, 11:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

ASMAT, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dianugerahi nama adat beserta gelarnya oleh masyarakat Kabupaten Asmat, Papua.

Nama adat untuk Jokowi, yakni Kambepit. Adapun gelar untuk Kepala Negara, yakni panglima perang Asmat.

Penganugerahan nama adat berikut gelar itu dilaksanakan usai Jokowi turun dari helikopter dan menginjak tanah Asmat untuk pertama kalinya di Pelabuhan Agats, Kamis (12/4/2018).

“Selamat datang. Hari ini masyarakat adat Asmat memberikan nama, Kambepit dengan gelar panglima perang adat Asmat,” ujar salah seorang tetua adat.

(Baca juga : Tiba di Agats, Jokowi Presiden Pertama yang Injak Tanah Asmat)

Nama Kambepit diambil dari nama salah satu panglima perang Suku Asmat zaman dahulu. Tak hanya dikenal pandai berperang, Kambepit juga merupakan tokoh adat pembawa perubahan bagi masyarakat Asmat.

Seiring dengan itu, para tetua adat menyerahkan dayung kepada Presiden Jokowi.

“Bapak, dayung ini kami berikan untuk Bapak mendayung perahu republik, memimpin kami, agar tidak melenceng dari tujuan negara,” lanjut dia.

“Kami sudah menderita. Tapi kami percaya panglima perang kami akan memimpin kami ke masa depan yang lebih baik,” lanjut dia.

“Kami sudah menderita. Tapi kami percaya panglima perang kami akan memimpin kami ke masa depan yang lebih baik,” tambah dia.

(Baca juga : Jokowi Beberkan Infrastruktur yang Akan Dibangun di Asmat)

Tidak hanya dayung, tetua adat juga menyerahkan sebuah noken kepada Presiden. Salah seorang tetua berdiri di hadapan Jokowi, kemudian mengalungkan sebuah noken di lehernya.

Prosesi pemberian nama adat beserta gelar kepada Jokowi itu sekaligus sebagai acara pembuka kegiatan Kepala Negara di Kabupaten Asmat.

Usai itu, Jokowi akan menghadiri sejumlah acara di Asmat. Mulai dari bertatap muka dengan ibu-ibu dan anak-anak, meninjau pembangunan instalasi penampungan air bersih hingga meninjau museum.

Presiden beserta rombongan rencananya akan bertolak dari Asmat ke Timika pada Kamis sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com