Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Prabowo Gamang Maju Jadi Capres

Kompas.com - 11/04/2018, 09:59 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Gerindra belum mencapai titik final ihwal pencalonan presiden di Pemilu 2019. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang digadang-gadang akan diusung sebagai calon presiden (capres) belum juga mendeklarasikan diri.

Bahkan, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di rumah Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018), belum ada kejelasan apakah mantan Komandan Jenderal Kopassus itu akan mendeklarasikan diri sebagai capres.

Kegamangan Prabowo untuk maju sebagai capres terlihat sejak sang adik, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan abangnya masih mempertimbangkan dua hal untuk maju sebagai capres.

(Baca juga: Prabowo Tak Maju Pilpres 2019 Dinilai Bisa Rugikan Gerindra)

Hashim menyatakan bahwa Prabowo masih mempertimbangkan faktor logistik dan kesehatan untuk maju sebagai capres.

"Kan, ada banyak faktor. Ada faktor kesehatan. Tentu cukup atau tidak logistiknya. Kan, harus begitu," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Selain itu, lanjut Hashim, Partai Gerindra juga masih membahas soal figur-figur yang akan mendampingi Prabowo sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Namun, pertimbangan akan logistik dan kesehatan itu dibantah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Ia membantah adanya anggapan bahwa deklarasi Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2019 terganjal persoalan logistik.

Menurut Dasco, pendeklarasian Prabowo sebagai capres belum dilakukan karena masih menggalang dukungan dari rakyat.

(Baca juga: PKB Akui Cak Imin Bisa Dukung Prabowo jika Gagal Jadi Cawapres Jokowi)

"Internal partai soal logisitik kurang siapa yang ngomong? Enggak ada itu. Yang paling penting kalau kami itu kan adalah bagaimana dukungan rakyat. Dukungan rakyat itu nanti justru yang paling penting," ujar Dasco saat ditemui di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra, Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

 

"King Maker"

Kegamangan Prabowo kembali tersampaikan, yang kali ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra Desmond Junaidi Mahesa. Ia membenarkan adanya kemungkinan Prabowo tak maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2019.

Meski demikian, ia membantah hal itu sebagai bentuk kegalauan Prabowo menghadapi Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

Menurut Desmond, pada prinsipnya Prabowo tetap akan bertarung dalam Pilpres 2019, entah sebagai capres atau king maker.

"Maju sendiri atau orang lain, tujuannya mengalahkan Jokowi," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

(Baca juga: Sandiaga: Soal Pencapresan, Pak Prabowo Tak Galau Sedikit Pun)

Apalagi, lanjut dia, kehendak masyarakat untuk mengganti presiden sudah terlihat dengan beredarnya kaus dengan tagar #2019GantiPresiden.

"Kami mau menang, prinsipnya bahwa kami berharap kali ini bukan sesuatu kekalahan, apalagi sekarang kaus di mana-mana, ganti presiden. Yang jadi soal ganti presiden harapannya Pak Prabowo atau ada calon lain," tutur Desmond.

"Kalau ada calon yang lain, kami akan mengikuti harapan masyarakat itu. Yang penting kami ganti Pak Jokowi," lanjutnya.

Namun, lagi-lagi ketidakpastian Prabowo maju sebagai capres dibantah oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.

Ia menegaskan, Prabowo dipastikan maju dalam Pilpres 2019 sebagai capres.

"Tidak ada. Saya bertemu Pak Prabowo tiga hari yang lalu tidak ada masalah. Saya kira itu pendapat pribadi dan tidak mewakili partai," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

(Baca juga: Prabowo Belum Pasti Maju Capres, PDI-P Siap dengan Segala Situasi)

Saat ditanya apakah Prabowo dimungkinkan hanya menjadi king maker dalam Pilpres 2019 sebagaimana yang disampaikan Desmond, Fadli membantah. Ia mengatakan, Prabowo tak pernah menyatakan hanya akan menjadi king maker dalam Pilpres 2019.

Bahkan, Fadli menantang para wartawan untuk bertaruh. Ia meyakini sepenuhnya bahwa Prabowo akan maju sebagai capres yang diusung Gerindra.

"Enggak ada rencana. Pak Prabowo maju, 100 persen maju. Saya jamin. Kalau perlu kita taruhan, kita taruhan. Ibaratnya begitu. Saya kira pendapat Pak Desmond pendapat pribadi. Tidak ada Prabowo bicara sebagai king maker, saya langsung berbicara (dengan Prabowo)," lanjut Fadli.

Menanggapi hal itu, peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas menilai, kegamangan Prabowo wajar terjadi. Ia menilai kegamangan tersebut muncul lantaran ada keraguan Prabowo untuk mengungguli elektabilitas Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, saat ini elektabilitas Prabowo tak kunjung mampu mengungguli Jokowi. Di sisi lain, elektabilitas Jokowi terus meningkat.

(Baca juga: Internal Gerindra Terbelah, Fadli Tegaskan Prabowo Maju Jadi Capres 2019)

Namun, di sisi lain, menurut dia, Prabowo juga mempertimbangkan perolehan suara Gerindra jika dirinya tak maju sebagai capres. Menurut Sirojudin, ada kekhawatiran Prabowo bahwa perolehan suara Gerindra merosot tajam jika dirinya tak maju sebagai capres.

Sebab, dalam pemilu serentak, partai yang mengusung kadernya sebagai capres atau cawapres dimungkinkan bakal meraup banyak suara.

Karena itu, dalam Rakornas nanti, Sirojudin memprediksi satu hal yang mungkin terjadi yakni Prabowo akan diberi mandat penuh untuk menentukan sikap di Pilpres 2019.

"Mandat penuh itu bisa berisi tiga hal. Pertama, Prabowo mendeklarasikan dirinya sebagai capres. Kedua, Prabowo bergabung ke koalisi Jokowi. Atau ketiga, Prabowo bakal memunculkan nama lain untuk diusung partainya sebagai capres," papar dia.

"Sebut saja Gatot Nurmantyo atau Anies Baswedan," lanjut Sirojudin.

Kompas TV Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kembali menegaskan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto siap maju dalam Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com