Pesan terakhir yang dikatakan Adisutjipto saat itu sangat membuat terkesan para penerbang muda.
Saat penerbang muda membantah KSAU
Beberapa hari sebelum dilakukan pemboman udara, beberapa penerbang muda berpangkat Kadet berkumpul.
Mereka membicarakan rencana untuk mengadakan serangan balasan ke daerah yang telah diduduki Belanda. Beberapa di antaranya adalah Saptoadji, Suharnoko Harbani, Sutardjo Sigit dan Mulyono.
Hasil pembicaraan mereka kemudian disampaikan kepada Komodor Muda Udara Halim Perdana Kusuma. Halim memang cukup dekat dengan para Kadet, karena dia seorang bujangan.
Halim tinggal di Hotel Tugu yang dijadikan Mes oleh TNI AU bersama anak-anak muda tersebut. Namun, saat itu Halim yang merupakan Wakil Kepala Staf TNI AU urusan operasi mengatakan bahwa dia tidak berwenang untuk memutuskan serangan balas kepada Belanda.
(Baca juga: Skuadron 14 Sudah Setahun Kosong, Kasihan Penerbang Lama Tidak Terbang)
Para pemuda itu kemudian sepakat menugaskan Suharnoko untuk membicarakan masalah itu kepada Kepala Staf TNI AU Komodor Udara Suryadi Suryadharma.
Mendengar usulan anak buahnya, Suryadharma mengatakan, “Itu lihat di pundakmu, strip nya saja masih belum sampai ujung”.
Namun, Suharnoko yang saat itu berusia 22 tahun memberanikan diri membantah. Dia beralasan bahwa para prajurit yang berjuang di front juga masih muda dan dengan senjata seadanya.
Tak hanya itu, mereka beralasan bahwa para Kadet sudah mampu terbang dan TNI AU memiliki bom dan beberapa pesawat peninggalan Jepang.
Meski Suryadharma tak setuju, para pemuda dengan gigih dan bertahan tetap memperjuangkan keinginan mereka melakukan serangan. Bahkan, mereka siap menanggung risiko sendiri, asal diizinkan menggunakan pesawat dan bom.
Melihat semangat para pemuda, Suryadharma memandang Harmoko dengan tatapan tajam dan akhirnya berkata, “Saya tidak memerintahkan, tapi juga tidak melarang”.
Bersambung "Semangat Penerbang Muda dalam Serangan Balasan TNI AU ke Belanda (Bagian II)"
***
Dalam rangka HUT ke-72 TNI AU ini pula, Kompas.com akan menanyangkan sejumlah berita-berita angkatan udara Indonesia sejak dahulu hingga saat ini, termasuk kisah-kisah heroik dalam rangka mempertahankan kemerdekaan. Simak selengkapnya di Kompas.com sepanjang hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.