Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Pandjaitan, Jenderal Penghubung Jokowi dan Prabowo

Kompas.com - 07/04/2018, 13:12 WIB
Ihsanuddin,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Oktober 2016, situasi Indonesia tengah panas. Pemicunya adalah pernyataan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama, yang dianggap menista agama karena mengutip Al Qur'an ayat Al Maidah 51.

Untuk mendinginkan suasana, Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh dan kelompok. Tokoh pertama yang ditemui kepala negara adalah rivalnya pada Pilpres 2014 lalu, Prabowo Subianto.

Berkunjung ke kediaman Prabowo di Hambalang untuk membahas politik dan keamanan, Jokowi bukannya ditemani oleh Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto. Saat itu, Jokowi lebih memilih ditemani Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Kedekatan Luhut dengan Prabowo membuatnya dipercaya oleh Presiden Jokowi untuk ikut dalam pertemuan penting itu. Keakraban Luhut dan Prabowo pun membuat suasana pertemuan yang membahas topik serius tetap berlangsung cair. Bahkan, usai pertemuan, Jokowi dan Prabowo menunggang kuda bersama untuk menunjukkan kekakraban dihadapan publik.

Baca juga: Temui Prabowo di Hambalang, Jokowi Mengaku Penuhi Janji

Beberapa hari lepas pertemuan itu, Luhut pun membuat tulisan di akun Facebook resminya.

"Saya kenal Pak Prabowo sejak dari pangkat Letnan. Sudah lebih dari 30 tahun kami berteman, walaupun kadang kami berbeda pendapat. Tapi kalau kami sudah bicara tentang NKRI, kami jadi sepakat, kami jadi satu dan kokoh. Kami tidak mau ditawar soal itu," tulis Luhut.

Dalam tulisan itu, Luhut juga menceritakan bagaimana ia dalam sebuah makan siang melobi Prabowo agar mau menerima Jokowi di Hambalang. Awalnya, mantan Danjen Kopassus itu menolak dan lebih memilih agar dirinya saja yang menemui Jokowi di Istana.

"Tapi akhirnya beliau sepakat juga bahwa Pak Jokowi yang akan pergi ke Hambalang," ujar Luhut.

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto setelah mengakhiri pertemuan di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016).Ihsanuddin Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto setelah mengakhiri pertemuan di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016).

Jelang Pilpres

Kini setelah satu tahun berlalu, Prabowo dan Luhut kembali bertemu. Kedua Jenderal itu makan siang empat mata di salah satu restoran di Hotel bintang 5 di Jakarta, Jumat (7/4/2018).

Pertemuan yang harusnya tak dipublikasikan ke media itu bocor dan sudah dibenarkan oleh elite Partai Gerindra.

"Pertemuan itu betul, biasa saja silaturahmi biasa kan. Namanya kenal sudah lama, satu mantan komandan, yang kedua bekas mantan teman bisnis," kata Ketua DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad

Menurut Dasco, sebelum ini Prabowo dan Luhut juga sudah sering menggelar pertemuan. Namun, Dasco mengaku tak mengetahui apa yang dibahas Prabowo dan Luhut dalam pertemuan terakhir itu.

Baca juga: Membandingkan Sosok Jokowi dan Prabowo dari Kacamata Kaum Milenial

Wakil Sekjen Gerindra Andre Rosiade meyakini pertemuan empat mata itu terkait dengan gelaran Pilpres 2019, dimana Prabowo berencana akan maju kembali menantang Jokowi sebagai petahana.

"Tapi yang jelas pertemuan Pak Prabowo dan Pak Luhut tidak akan berpengaruh apa pun kepada pencalonan pak Prabowo sebagai Capres," kata Andre.

Andre sekaligus membantah bahwa Prabowo galau atau ragu untuk mencalonkan diri kembali di pilpres. Menurut Andre, Prabowo saat ini masih menunggu waktu yang tepat untuk deklarasi.

"Pertemuan antara sahabat lama ini, tidak akan merubah rencana partai Gerindra mencalonkan Pak Prabowo sebagai capres," tegas Andre.

Penyambung

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengakui, selama ini Luhut lah yang menjadi penghubung antara Presiden Jokowi dan Prabowo. Kedekatan Luhut dan Prabowo sejak mengemban karir di militer membuat komunikasi antara kedua tokoh tersebut berjalan dengan baik.

"Jadi, Pak Luhut itu termasuk yang menjembatani pemerintah dengan oposisi Gerindra," kata Riza.

Riza mengatakan, pertemuan keduanya selama ini umumnya membahas situasi dan kondisi bangsa. Luhut dari pihak pemerintah menyampaikan apa yang menjadi program Jokowi. Sementara Prabowo menyampaikan apa yang menjadi kritik dan harapan dari oposisi.

"Kan perlu ada orang di pemerintah untuk berkomunikasi dengan Pak Prabowo, dengan Gerindra. Pak Luhut lah yang selalu membangun komunikasi dengan Prabowo," ujarnya.

Baca juga: Prabowo dan Luhut Bertemu, Apa yang Dibicarakan?

Kompas TV Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum bisa memastikan kapan akan deklarasi capres 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com