Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Poin Menarik dari Kesaksian Perawat dan Sekuriti soal Setya Novanto

Kompas.com - 03/04/2018, 07:19 WIB
Abba Gabrillin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

7. Setya Novanto tepergok berdiri buang air

Pada awalnya, Indri melihat Setya Novanto sedang terkapar dan tak berdaya. Namun, belakangan Indri memergoki Setya Novanto masih dalam kondisi yang segar.

Menurut Indri, selama tiba di rumah sakit hingga dibawa ke ruang VIP 323, Setya Novanto terus memejamkan mata. Novanto seolah-olah dalam kondisi tidak sadar, karena tidak dapat diajak berkomunikasi.

Selanjutnya, menjelang pukul 06.00 pagi, Indri mendatangi kamar VIP 323 untuk mengukur tekanan darah Setya Novanto. Indri memergoki Novanto sedang berdiri tegak di samping tempat tidur.

Novanto ternyata sedang membuang air kecil.

(Baca: Cerita Perawat soal Novanto yang Terkapar hingga Tepergok Berdiri Buang Air)

Menurut Indri, awalnya Novanto tak menyadari keberadaan dirinya di dalam kamar. Namun, Novanto merasa kaget saat tiba-tiba Indri menawarkan bantuan.

"Saya bilang, 'Pak, sini saya bantu'. Si Bapak itu kaget. Tapi, setelah itu dia merebahkan badan dengan susah payah kembali ke tempat tidur," kata Indri.

8. Sekuriti pastikan Novanto dalam keadaan sadar

Petugas keamanan RS Medika Permata Hijau, Abdul Aziz dapat memastikan Novanto dalam keadaan sadar.

Menurut Aziz, saat digotong dari mobil ke atas tempat tidur bergerak atau brankar, Novanto sempat meminta tolong agar petugas mengambilkan modem atau alat penghubung jaringan internet miliknya yang terjatuh.

"Pasien enggak pingsan, saya yakin. Dia sempat bilang, 'Itu tolong wifi saya terjatuh'," ujar Aziz kepada majelis hakim.

Selanjutnya, menurut Aziz, seorang petugas keamanan bernama Purwadi membantu mengambilkan modem yang terjatuh.

(Baca: Sekuriti RS Pastikan Novanto Tidak Pingsan karena Minta Tolong Ambilkan Modem)

9. Novanto cuma alami luka lecet

Kepada majelis hakim, Indri mengatakan bahwa tidak ada benjolan sebesar bakpao di kepala Setya Novanto. Menurut dia, Novanto hanya mengalami sedikit luka kecil di dahi bagian kiri dan siku tangan bagian kiri.

Menurut Indri, awalnya luka tersebut hanya lecet seperti tergores dan tidak mengeluarkan darah. Beberapa jam setelah dirawat, hanya terdapat benjolan kecil seluas kuku jari tangan.

Kompas TV Sidang kasus perintangan penyidikan KPK dengan terdakwa Bimanesh Sutarjo menghadirkan enam orang saksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com