Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Masih Punya Keinginan Duetkan Jokowi-JK di Pilpres 2019, tetapi...

Kompas.com - 27/03/2018, 20:33 WIB
Moh Nadlir,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina Partai Golkar Fahmi Idris mengatakan, partainya masih punya niat untuk menduetkan kembali Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada Pilpres 2019 mendatang.

Akan tetapi, keinginan itu terbentur ketentuan undang-undang. 

Presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.

"Presiden ataupun wapres yang sudah dua kali memimpin sudah tidak bisa lagi (maju Pilpres)," kata Fahmi, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (27/3/2018). 

Baca juga : PDI-P Anggap Wajar Nama Ketum Golkar Muncul di Bursa Cawapres Jokowi

Menurut Fahmi, jika UU memungkinkan, Golkar pasti mempertimbangkan untuk mengusung kembali Jokowi-JK pada 2019.

"Kalau oke, tentu Golkar akan mempertimbangkan untuk mendukung Pak JK lagi," kata dia. 

Cawapres dari Golkar

Sebelumnya, sejumlah elite Golkar berharap, Jokowi kembali memilih kader Golkar untuk mendampinginya pada Pilpres 2019. Nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pun mulai dimunculkan sebagai sosok yang dianggap tepat maju bersama Jokowi. 

Salah satu yang memunculkan wacana itu adalah Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Aburizal alias Ical menilai, Airlangga Hartarto layak menjadi cawapres Jokowi.

Baca juga : Golkar Tetap Dukung Jokowi meski Airlangga Tak Jadi Cawapres

Hal itu disampaikan Aburizal saat ditanya wartawan di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

"Saya menyebut, enggak enak. Terlalu dekat sama saya, sebelah kiri, enggak boleh disebut," tutur Ical kepada wartawan.

Saat itu, Airlangga sedang berdiri persis di sebelah kiri Aburizal. Airlangga hanya tertawa mendengar pernyataan mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Aburizal mengatakan, selama ini kader Partai Golkar, yaitu Jusuf Kalla, telah mendampingi Presiden Jokowi sebagai wakil presiden.

Ia menilai, Kalla memiliki kecocokan saat mendampingi Jokowi sebagai wakil presiden. Oleh karena itu, ia menilai Jokowi juga akan merasa cocok jika dipasangkan kembali dengan kader Partai Golkar pada Pilpres 2019. 

Kompas TV Istana Kepresidenan menegaskan tidak akan membatasi partai politik mana pun yang ingin bertemu dengan Presiden Joko Widodo.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com