Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Tidak Ada "Bakpau" di Kepala Setya Novanto

Kompas.com - 27/03/2018, 07:24 WIB
Laksono Hari Wiwoho

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang mantan Ketua DPR, Setya Novanto, kembali memunculkan kesaksian mengejutkan. Fakta persidangan menunjukkan kuat dugaan Novanto merekayasa sakitnya akibat kecelakaan mobil di Permata Hijau.

Berita tersebut menjadi salah satu artikel terpopuler Kompas.com sepanjang Senin (26/3/2018) kemarin. Selain itu, ada sejumlah berita menarik lain yang sayang untuk dilewatkan berikut ini.

Novanto tidak terluka

Dua perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta, yakni Nana Triatna dan Suhaidi Alfian, memastikan tidak ada luka atau benjolan sebesar bakpau di wajah politisi Partai Golkar Setya Novanto.

Hal itu terungkap saat mereka bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (26/3/2018). Nana memastikan kondisi Novanto tersebut ketika ia melihat baju Novanto dibuka di dalam kamar VIP 323.

"Tidak ada luka, tidak ada benjolan," ujar Nana kepada jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kesaksian itu bertolak belakang dengan pernyataan mantan pengacara Novanto, Fredrich Yunadi.Fredrich pernah mengatakan bahwa setelah kecelakaan di Permata Hijau, kliennya mengalami luka dan ada benjolan sebesar bakpau di kepala Novanto.

Dalam sidang kemarin juga muncul pernyataan bahwa dokter yang merawat Novanto adalah dokter spesialis ginjal.

Baca juga:
- Dua Perawat: Tak Ada Luka dan Benjolan di Tubuh Setya Novanto
- Setya Novanto Alami Kecelakaan, tetapi Malah Dirawat Dokter Spesialis Ginjal

Persoalan isi tangki Serena

Tanda tanya muncul setelah mobil Nissan Serena mengisi bahan bakar minyak di SPBU 34-13501 yang ada di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Rabu (21/3/2018). Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, mobil tersebut "minum" Pertalite hingga 78,10 liter, padahal kapasitas tangki standarnya hanya 60 liter.

Arifin, pengawas SPBU tersebut, mengatakan bahwa pengelola SPBU sudah merespons protes pemilik mobil tersebut pada hari kejadian. Ia menyebutkan, waktu itu sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak bahwa konsumen hanya dibebani untuk membayar 55 liter BBM.

Ia menyebutkan, waktu itu pengelola SPBU sudah meminta konsumen untuk mengecek tangki mobil. Namun, pemilik mobil menolak karena buru-buru.

Berita selengkapnya dapat dilihat di artikel berikut:
Kronologi Serena Diisi Pertalite 78,1 Liter, Pengemudi Tolak Saat Petugas Mau Cek Tangki
Serena Kapasitas 60 Liter Diisi 78,1 Liter, Nozel Pertalite SPBU Condet Digembok

PK Ahok ditolak

Mahkamah Agung menolak peninjauan kembali (PK) yang diajukan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Namun, MA belum membeberkan pertimbangan majelis hakim menolak PK tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com