JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah meneken Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang BPIP.
Melalui Peraturan Presiden yang ditandatangani pada 28 Februari 2018 itu, BPIP menjadi nama resmi setelah sebelumnya bernama Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). BPIP kini juga menjadi lembaga setingkat dengan kementerian.
"Atas nama semua yang ada di BPIP, kami ucapkan banyak terima kasih, telah diputuskan oleh Presiden dari unit kerja presiden menjadi badan, alhamdulillah Bapak Presiden, sudah teralisasi," ujar Megawati saat BPIP bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (22/3/2018).
Baca juga: BPIP Bertemu Presiden Jokowi, Mahfud MD Tidak Hadir
Megawati, yang merupakan Ketua Umum PDI Perjuangan itu, sempat berkelakar, perubahan nama dan status UKP-PIP menjadi BPIP adalah dorongan dari sejumlah tokoh senior yang ada di BPIP.
"Terus terang, memang yang sepuh-sepuh ini suka agak rewel, nanya sama saya. Kapan ya, Bu (diubah statusnya)? Kapan ya, Bu? Begitu," kata Megawati.
Dengan berubahnya nama serta status dari UKP-PIP menjadi BPIP, Megawati beserta jajarannya memungkinkan bekerja lebih cepat dengan cakupan yang luas dibandingkan sebelumnya.
Baca juga: BPIP Ingin Amandemen UUD 1945 dan Kembalikan GBHN
Megawati juga mengatakan, seiring berubahnya UKP-PIP menjadi BPIP, Presiden Jokowi tak perlu melakukan pelantikan lagi. Sebab, pengangkatan jajaran BPIP cukup melalui Perpres dan perubahan nomenklatur saja.
Selain Megawati, hadir pula tujuh anggota Dewan Pengarah lain, yakni Try Sutrisno, Ahmad Syafii Ma'arif, Said Agil Seeradj, Ma'ruf Amin, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe, dan Wisnu Bawa Tenaya.
Kepala BPIP Yudi Latief juga hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, anggota Dewan Pengarah BPIP, yakni Muhammad Mahfud MD, tidak terlihat hadir.
Tidak diketahui mengapa Mahfud yang sempat diberitakan ingin mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019 mendatang tidak hadir dalam pertemuan tersebut.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.