Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Akan Minta PPATK Mendalami Rekening Sindikat Surabaya Black Hat

Kompas.com - 20/03/2018, 14:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait sindikat Surabaya Black Hat.

Polri meminta PPATK mendalami rekening anggota yang tertangkap dan jaringannya yang lain.

"Penyidik akan menyurati PPATK bahwa rekening ini tolong dipantau," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

(Baca juga: Usut Jaringan Surabaya Black Hat, Polri Gandeng Interpol dan FBI)

Nantinya PPATK akan mengeluarkan laporan hasil analisis (LHA) yang disampaikan ke penyidik. LHA tersebut menjadi salah satu bahan penyidikan polisi untuk mendalami pihak lain dalam sindikat ini.

"Ini sedang didalami terkait jejaringnya mereka, pasti akan mengarah ke rekening mereka, terima dari siapa saja," kata Setyo.

Polri juga membentuk dua tim dalam pengusutan jaringan peretas Surabaya Black Hat. Salah satu tim nantinya terus melakukan pengembangan lebih lanjut bersama Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) dan Interpol.

(Baca juga: Surabaya Black Hat, Geng Mahasiswa IT Penjahat Cyber di 40 Negara)

"Ini buat dua tim, satu tim untuk proses yang sudah ada, satu tim untuk mengembangkan. Ini bekerja sama dengan FBI dan Interpol untuk mengembangkan kasus," kata Setyo.

Setyo mengatakan, Polri tak menutup kemungkinan akan adanya tersangka baru dalam pengembangan kelompok peretas ini.

Sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya menangkap tiga peretas 600 situs di 40 negara dengan julukan Surabaya Black Hat. Pelaku berinisial NA, ATP, dan KPS merupakan mahasiswa IT di salah satu kampus di Surabaya, Jawa Timur.

Jaringan peretas ini beranggotakan 600-700 orang yang tersebar di sejumlah daerah.

Kompas TV Ketiganya terlibat kasus peretasan dan pemerasan terhadap sejumlah perusahaan dalam dan luar negeri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com