Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes: Iran Tukar Pengalaman Berantas Korupsi dengan KPK

Kompas.com - 07/03/2018, 13:16 WIB
Robertus Belarminus,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Iran untuk Indonesia, Valiollah Mohammadi mengatakan, delegasi Iran bertukar pengalaman mengenai pemberantasan korupsi dalam kunjungannya ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Itu sebabnya kami datang kemari bersama tim dan membagi pengalaman, dan menempa pengalaman pemberantasan korupsi di Indonesia," kata Valiollah Mohammadi, usai pertemuan di gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Mohammadi mengatakan, dia datang dengan delegasi dari Parlemen Iran. Mereka ingin mengetahui pengalaman KPK dalam pemberantasan korupsi, karena bertanggung jawab terhadap peraturan penanganan hukum.

"Karena kami punya komisi yang sama di Iran dan timnya dari parlemen bertanggung jawab (pada) pengaturan dan peraturan hukum," ujar Valiolah.

Sementara itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, dalam kunjungan kehormatan ini, Duta Besar dan anggota Parlemen Iran diterima oleh Ketua KPK Agus Rahardjo dan dua Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang dan Basaria Pandjaitan, serta jajaran KPK lainnya.

"Dalam pertemuan ini juga sempat dibahas penguatan kerja sama ke depan dalam pemberantasan korupsi," ujar Febri.

(Baca juga: KPK Ingin Penguatan Kerja Sama dengan Iran)

Kerja sama ini khususnya terkait tindak lanjut kerja sama KPK dengan The General Inspection Organization (GIO) Iran, pertukaran lessons learned dan best practises program-program pemberantasan korupsi di kedua negara, pengelolaan sumber daya alam minyak dan gas.

Kemudian, pertanggungjawaban pidana korporasi, serta kemungkinan kerja sama dalam hal pendidikan dan pelatihan dengan dibentuknya Pusat Edukasi Antikorupsi (ACLC) KPK.

Febri mengatakan, sebelumnya KPK dan GIO Iran telah menandatangani MoU pada 11 Desember 2007. Lingkup kerja sama dalam MoU tersebut meliputi pertukaran informasi mengenai metode pemberantasan dan pencegahan korupsi, pendidikan dan kampanye antikorupsi.

Kemudian kerja sama pelatihan, pertukaran keahlian dan partisipasi dalam seminar, workshop dan konferensi. Berikutnya, yakni memfasilitasi bantuan operasional teknis secara timbal balik secara informal maupun formal melalui mutual legal assistance (MLA), dan kerja sama lainnya sesuai kesepakatan.

Indonesia dan Iran juga tergabung dalam forum United Nations Convention against Corruption (UNCAC) atau Konvensi PBB Antikorupsi.

"Indonesia merupakan negara reviewer (yang me-review) implementasi UNCAC Iran," ujar Febri

Ruang lingkup kerja sama lainnya yakni menyelenggarakan Konferensi Lembaga Pengawas Internal dengan mengundang mitra internasional KPK dari GIO Iran pada Agustus 2009 di Jakarta.

KPK berharap, melalui kunjungan delegasi ini akan semakin memperkuat kerja sama kedua negara ke depan.

Selain Duta Besar Iran untuk Indonesia, Valiollah Mohammadi, delegasi Iran yang hadir yakni Chairman of Parliamentarian Friendship Group Mahmoud Sadeghi, member of Parliamentarian Friendship Group S. Naser Musavi Largani dan Mehdi Sheikh.

Kompas TV Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut ada potensi beberapa calon kepala daerah yang telah terdaftar sebagai peserta pilkada 2018 sebagai tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com