Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/03/2018, 22:31 WIB
Robertus Belarminus,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini mengkritik pola partai dalam merekrut seorang calon presiden bukan berasal dari suara anggotanya dari bawah.

Titi menilai, yang dipertontonkan parpol dalam hal rekrutmen seorang calon presiden hanya diambil dari keputusan dari segelintir elit di parpol saja.

"Jadi komunikasi politik pencalonan presiden yang sekarang berlangsung semakin mengokohkan rekrutmen di parpol kita sangat elitis, dan hanya menyangkut orang tertentu, diputuskan sekelompok orang," kata Titi.

Hal itu disampaikan Titi dalam diskusi 'Pencalonan Pilpres 2019: Menantang Gagasan Antikorupsi dan Demokrasi' di kantor ICW, Jakarta Selatan, Selasa (6/3/2018).

Seharusnya, lanjut Titi, sitem parpol merekrut seorang calon presiden dilakukan secara demokratis dengan mendengar pemangku kepentingan partai, yang notabene adalah suara anggotanya.

(Baca juga: Megawati Rombak Tradisi Ketum Partai Otomatis Capres)

 

"Tetapi kan kita tidak melihat ada mekanisme untuk mendengar di parpol selain suara elite," ujar Titi tanpa menyebut parpol yang dia maksud.

Titi menilai idealnya rekrutmen parpol untuk seorang calon presiden harus dilakukan berjenjang. Minimal pengurus partai dilibatkan.

Pola rekrutmen yang hanya dikuasai elit partai menurut dia berdampak pada kerapuhan koalisi partai yang dibentuk nantinya.

"Karena koalisi dibangun atas dasar kompromi politik dari elit-elit saja," ujar Titi.

Karenanya dia menilai mekanisme di internal parpol saat ini harus dikoreksi.

Diakuinya rekrutment capres tidak seperti rekrutment caleg. Tetapi, bukan berarti aspek demokratisnya diabaikan.

Kompas TV Pasca deklarasi sebagai calon presiden 2019 mantan Menko Kemaritimiman Rizal Ramli menemui Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahmawati Soekarnoputri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com