Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Megawati Rombak Tradisi Ketum Partai Otomatis Capres"

Kompas.com - 24/02/2018, 23:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Wakil Sekjen PDI-P Ahmad Basarah mengatakan, partainya membuka semua kemungkinan menjaring calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Oleh karena itu, lanjutnya, semua tokoh dari berbagai latar belakang, baik parpol maupun profesional turut dipertimbangkan.

Bahkan, ketua umum parpol belum tentu menjadi cawapres.

Baca juga: PDI-P: Zulkifli Hasan Minta Diprioritaskan Bertemu Megawati

"Ibu Megawati (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) sudah merombak tradisi itu. Menjadi ketua umum partai tidak otomatis menjadi calon presiden dan cawapres," kata Basarah di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Sabtu (24/2/2018).

Ia menilai apa yang dilakukan Megawati merupakan tradisi baik yang harus dipertahankan dengan tidak memberikan keistimewaan kepada ketua umum partai.

Selain itu, lanjutnya, ketua umum partai juga menjadi penentu keputusan penting, seperti penetapan capres atau cawapres pada pemilu.

Baca juga: Usung Jokowi sebagai Capres, PDI-P Jalin Komunikasi dengan Parpol Luar Koalisi

"Menurut saya ini tradisi yang baik apabila ketum partai menjadi queen maker seperti Ibu Mega. Bayangkan ketum partai lain bisa seperti Bu Mega, menjadi queen maker, maka lahir pimpinan bangsa," ujarnya. 

Kompas TV Presiden Joko Widodo sudah mengantongi dukungan dari sejumlah partai politik untuk maju dalam pilpres mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com