Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Tak Langgar Prosedur Terkait Meninggalnya Teroris Indramayu

Kompas.com - 16/02/2018, 06:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Biro Pengamanan Internal Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Kombes Pol Agung Wicaksono mengatakan, pihaknya telah memeriksa anggota Densus 88 yang menangkap dan membawa tersangka teroris bernama Muhammad Jefri atau Abu Umar. Jefri meninggal dalam perjalanan setelah ditangkap di Indramayu, Jawa Barat.

Menurut dia, hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada prosedur maupun standar operasi yang dilanggar Densus 88.

"Kami sudah melaksanakan klarifikasi dengan hasil bahwa anggota Densus 88 Polri dalam pelaksanaan tugas penangkapan tersangka teroris di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada tanggal 7 Februari sudah sesuai dengan prosedur, SOP penyidikan," kata Agung dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/2/2018) malam.

Jefri sempat dibawa ke klinik di Indramayu sebelum meninggal. Setelah meninggal, jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diotopsi. Hasilnya, kata Agung, Jefri meninggal karena serangan jantung.

"Meninggalnya tersangka teroris Muhammad Jefri pasca dilakukan penangkapan oleh anggota Densus akibat serangan jantung dan tidak ada tanda-tanda kekerasan," kata Agung.

Agung juga menyatakan bahwa tidak ditemukan pelanggaran disiplin maupun kode etik profesi Polri dalam penangkapan Jefri.

Baca juga : Abu Umar Terlibat Bom Thamrin dan Tahu Rencana Teror ke Istana

Usai ditangkap, Jefri dibawa tim Densus 88 untuk menunjukkan lokasi persembunyian. Namun, di perjalanan, Jefri mengeluh sesak nafas. Jefri langsung dibawa ke klinik terdekat di Indramayu dan meninggal dunia.

Anggota Densus 88 tidak mengetahui bahwa Jefri mengidap penyakit. Sebab, saat ditangkap, Jefri juga tidak menyatakan dirinya sakit.

Hasil otopsi menunjukkan Jefri memiliki penyakit jantung menahun.

Sebelumnya diberitakan bahwa istri Jefri membantah suaminya punya penyakit dalam.

Dokter RS Polri, Agung Wahyono, tidak dapat memastikan sudah berapa lama penyakit jantung yang diidap Jefri.

"Seperti itu bukan kewenangan kami berapa lama sakitnya, itu kewenangan yang di atas," kata Agung.

Baca juga : Polri: Tersangka Teroris di Indramayu Meninggal karena Serangan Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com