Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Cek Program Padat Karya Tunai di Kabupaten Dharmasraya

Kompas.com - 07/02/2018, 20:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

DHARMASRAYA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sempat meninjau sejumlah proyek padat karya di sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Rabu (7/2/2018).

Proyek padat karya pertama yang ditinjau oleh Presiden adalah Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di Kecamatan Sitiung.

Presiden sempat berbincang dengan sejumlah pekerja.

"Ini proyek sudah berapa lama?" tanya Jokowi.

Salah seorang pekerja yang merupakan warga setempat menjawab, "Ini masuk hari ke tiga, Pak."

Jokowi kemudian bertanya kembali, "Memang proyeknya berapa lama selesai?"

"Tiga bulan, Pak," jawab sang pekerja lagi.

Presiden juga memastikan bahwa para pekerja dibayar per pekan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai pelaksana proyek.

Tercatat, pembangunan saluran tersier irigasi sepanjang 654 meter dengan biaya Rp 225 juta tersebut dikerjakan oleh 110 orang. Mereka seluruhnya berasal dari daerah setempat.

Selain irigasi, program padat karya tunai yang sedang dikerjakan di kabupaten itu, yakni pembangunan jalan produksi sepanjang 1,5 kilometer dengan biaya Rp 600 juta.

Proyek ini melibatkan 50 pekerja selama 2 bulan ke depan.

Selain itu, ada pula program perbaikan rumah tidak layak huni melalui skema Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSPS) sebanyak 32 rumah dengan masing-masing besaran anggaran Rp 15 juta.

Kompas TV Presiden Joko Widodo akan mencopot Kapolda ataupun Pangdam yang tak mampu mencegah kebakaran hutan di wilayahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com