Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kandidat di Pilpres, Zulkifli Hasan Sebut Baru Bulan Mei Diketahui

Kompas.com - 01/02/2018, 19:46 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan dirinya belum memikirkan ihwal pencalonan dirinya sebagai capres atau cawapres di pemilu 2019. Ia menyadari tak mudah bagi partainya untuk mencalonkan dirin sebagai calon presiden lantaran perolehan kursinya di DPR hanya 8,75 persen.

Padahal, syarat pencalonan presiden berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, setidaknya harus diajukan oleh partai atau gabungan partai dengan jumlah kursi di DPR 20 persen.

"Nanti Mei akan kelihatan petanya. Karena 20 persen itu siapa dengan siapa. Yang paling penting sekarang kita bekerja sebaik mungkin melayani masyarakat kita," kata Zul, sapaannya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Baca juga : Survei Rendah, PAN Akan Lebih Giat Sosialisasikan Zulkifli Hasan

Saat ditanya peluangnya sebagai cawapres Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Zul menjawab akan menghormati bila mendapat tawaran dari Gerindra.

Namun ia mengatakan sejauh ini belum ada komunikasi soal cawapres dengan Prabowo dan Gerindra sehingga belum bisa dipastikan.

Ia menambahkan dirinya berusaha sebisa mungkin menjalankan amanah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN untuk menjadi calon pemimpin nasional.

Baca juga : Zulkifli Hasan: Kalau Bang Rhoma Masuk PAN, Alhamdulillah

"Jadi parpol tentu tujuannya itu ingin berkuasa. Karena dengan itu dia bisa menjalankan visi misi partainya, menjalankan ideologi partainya," papar Zul.

"Karena itu parpol ingin sebanyaknya anggotanya menjadi anggota DPR, baik pusat atau provinsi atau daerah. Yang di kabupaten ingin jadi bupati, gubernur, presiden, karena itu tujuan berpolitik," lanjut dia.

Kompas TV Simak dialognya dalam Kompas Petang berikut ini!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com