Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Akan Kirim Para Medis Tambahan untuk Kasus Gizi Buruk di Asmat

Kompas.com - 29/01/2018, 20:21 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia berencana mengirimkan secara bertahap paramedis tambahan untuk membantu menangani kasus gizi buruk dan wabah campak yang terjadi di daerah Asmat, Papua.

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sabrar Fadhilah dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9, bertema "Memajukan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Papua" di gedung serbaguna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2018).

Sabrar mengatakan, yang sudah dikerjakan oleh TNI terkait kasus gizi buruk dan campak di Asmat ini yakni mengirimkan tim dari Kodam setempat untuk memeriksa warga yang terjangkit.

Kemudian pada 15 Januari 2018, atas perintah Presiden melalui Panglima TNI, pihaknya mengirim 55 orang yang terdiri dari tenaga ahli, dokter spesialis, dokter anak, psikolog, dan para medis lainnya.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Sabrar FadhillahKristian Erdianto Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Sabrar Fadhillah

Karena di Asmat terdiri dari 23 distrik dengan 224 kampung yang tersebar, pihaknya membagi 55 tenaga medis tadi menjadi 8 tim kesehatan.

"Dengan keterbatasan yang kita miliki, segera diatur jadi 8 tim kesehatan," kata Sabrar.

(Baca juga: Curhat Mensos dan Menkes soal Tantangan Kondisi Geografis Asmat)

Di tengah keterbatasan itu, pihaknya memanfaatkan segala fasilitas termasuk sumber daya manusia yang ada.

Ada dua strategi yang dilakukan tim tadi, pertama segera mengatasi warga yang terjangkit penyakit.

"Yang kedua, kalau enggak bisa diatasi di tempat, maka diprioritaskan dikirim ke tingkat rumah sakit yang lebih tinggi di atasnya karena di kampung-kampung itu terbatas sekali, (kalau bisa) sampai ke RSUD. Termasuk memberikan imunisasi," ujar Sabrar.

Mulanya, 55 orang tenaga medis yang dikirim itu akan bekerja selama 30 hari. Ternyata persoalannya masih belum selesai.

 

Tim ketiga

 

Sehingga TNI berencana untuk mengirim kembali tim yang terdiri dari 260 orang. Hal ini menurutnya sudah dibicarakan Panglima TNI dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR.

Tim tersebut akan dikirim secara bertahap ke Asmat. Mereka rencananya akan bekerja selama satu tahun menangani kasus ini.

Sabrar mengatakan, 260 orang itu terdiri dari para medis, pengamanan, dan unsur logistik.

TNI membuka kerja sama dengan kementerian lain yang terkait untuk ikut terlibat dalam operasi tersebut.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com