Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Magnet" Suriah dan Tiga Ultimatum ISIS bagi Orang Indonesia

Kompas.com - 26/01/2018, 22:41 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suriah dalam beberapa tahun belakangan seolah memiliki daya tarik tersendiri. Orang berbondong-bondong menuju Suriah dengan harapan bisa mewujudkan hidup di bawah naungan syariah Islam hingga mendapat kehidupan yang lebih baik.

Diketahui, warga negara Indonesia yang berada di Suriah mencapai 600 orang. Namun, jumlah WNI yang berusaha masuk ke Suriah melalui Turki melampaui angka tersebut. Banyak dari mereka yang dideportasi dari Turki saat ingin melewati perbatasan.

Peneliti dari Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Solahudin mengatakan, salah satu faktor Suriah begitu diidamkan tak hanya oleh WNI, tapi warga dunia karena ultimatum dari pimpinan ISIS.

Simpatisan ISIS asal Indonesia yang cukup terkenal yakni Aman Abdurrahman. Ia merupakan pendiri Jamaah Ansharut Daulah yang bertanggungjawab di balik sejumlah peristiwa bom beberapa tahun belakangan.

Baca juga : Dua Pekan Pertama 2018, Konflik di Suriah Tewaskan 30 Anak

Solahudin mengatakan, Aman menyerukan pada pengikutnya bahwa ada tiga pilihan untuk berjihad. Pertama, yakni hijrah ke Suriah karena merupakan kewajiban utama ansharut daulah.

"Kalau tidak bisa hijrah karena ditangkap, alternatif kedua. Amaliyah (dengan melakukan aksi teror) di negeri sendiri," ujar Solahudin.

Jika tidak mampu juga melakukan sendiri aksi teror, maka bisa dengan menyumbangkan harta ke orang lain yang terpilih. Nantinya, penerima uang itulah yang melakukan aksi teror.

"Itu yang menyebabkan angka serangan teror di Indonesia makin meningkat karena seruan tersebut," kata Solahudin.

Tak hanya Aman, fatwa itu juga disampaikan juru bicara ISIS, Abu Muhammad al- Adnani, semasa hidupnya. Apabila pintu hijrah ditutup, maka buka pintu hijrah di negeri sendiri.

Baca juga : Berencana Bunuh Biksu, WNI Terduga ISIS Ditangkap di Malaysia

Solahudin mengatakan, hampir semua pelaku teror mengaku motivasi melakukan aksi karena pintu hijrah ditutup. Mereka tidak bisa berangkat ke Suriah karena penjagaan wilayah perbatasan Turki diperketat.

Di samping itu, kata Solahudin, ada motif lain WNI berbondong-bondong ke Suriah karena ramalan akhir jaman. Banyak hadist menyebutkan keutamaan Suriah di akhir zaman dan menjadi tempat yang diberkati. Sebab, di sanalah terjadi perang antara Imam Mahdi dengan Dajjal.

"Banyak hadist mengatakan kalau sudah akhir zaman, wajib pergi ke Suriah walau harus merangkak di atas salju. Itu yang membuat mereka berangkat ke Suriah, salah satunya ingin menyambut akhir zaman," kata Solahudin.

Solahudin memiliki beberapa pengalaman menemui deportan yang hendak berangkat ke Suriah. Salah satunya seorang pengusaha perempuan yang cukup sukses di Indonesia. Perempuan itu mengaku ingin bertemu Imam Mahdi di Suriah. Ia meyakini akhir zaman telah tiba setelah menonton tayangan televisi tentang tanda-tanda akhir zaman.

Baca juga : 3 Upaya Terobos Istana, dari Minta Jokowi Menikahkan hingga Mengaku ISIS

Ada pula yang memiliki kehidupan yang lebih layak di Suriah. Mereka termakan iming-iming video propaganda ISIS yang menggambarkan bahwa situasi di Suriah penuh kedamaian, mendapat makanan gratis, fasilitas kesehatan gratis, dan upah yang sangat tinggi.

Namun, begitu sampai di Suriah, mereka kecewa dan kembali ke tanah air. Dengan demikian, kata Solahudin, orang yang berangkat ke Suriah belum tentu karena ingin berperang dan menjadi teroris.

"Orang yang berangkat ke Suriah ini tingkat radikalisme berbeda. Yang bahaya yang niatnya perang. Kalau yang niatnya ingin memenuhi akhir jaman, tingkat radikalismenya berbeda," kata dia.

Solahudin mengatakan, sejumlah WNI mengaku tertarik masuk menjadi simpatisan ISIS karena menganggapnya sebagai agen perjalanan. ISIS dengan senang hati mengumpulkan orang dan memberangkatkannya ke Suriah. Agen-agen ISIS di Indonesia memanfaatkan orang yang sudah terpapar dengan fatwa ISIS dan keyakinan soal akhir jzman.

"Jadi alasannya karena yang bisa fasilitasi adalah orang ISIS. Bukan karena dia fanatik dengan ISIS. Makanya dia gabung dengan ISIS," kata Solahudin.

Kompas TV Bahrun Naim adalah salah satu pemimpin ISIS yang berasal dari Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com